DPR Restui Investasi Telkomsel di GoTo, Anggap Tak Langgar Aturan
Dewan Perwakilan Rakyat merestui langkah Telkomsel untuk berinvestasi di GoTo. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dinilai perlu mengambil peran dalam langkah digitalisasi sehingga tidak dikuasasi asing.
Anggota Komisi VI DPR, Deddy Sitorus, menjelaskan bahwa aksi yang dilakukan BUMN terkait investasi untuk menuju digital menjadi penting. Hal tersebut bahkan sudah dijalani oleh beberapa perusahaan BUMN yang lain.
”Kita harus menjadi backbone. Kalau kita tidak jadi backbone aksi digitalisasi ini kita bisa rugi,” katanya saat Rapat Kerja Kementerian BUMN bersama Komisi VI DPR, Kamis (25/8)
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara, Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan aksi korporasi yang dilakukan Telkomsel kepada GoTo telah memenuhi Good Corporate Governance (GCG). Dalam aksi korporasi, menurutnya pastinya sudah dilakukan kajian kelayakan termasuk kajian hukum dan keekonomian.
"Kami meyakini tidak ada fraud dalam transaksi ini, tidak ada kick back, dan isu benturan kepentingan," katanya.
Direktur Utama Telekomunikasi Indonesia, Ririek Adriansyah, menegaskan investasi yang dilakukan oleh Telkomsel ke GoTo tidak melanggar aturan dan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur. Dia mengatakan, bahwa Standard Operating Procedure (SOP) sudah dipenuhi. Sebab dalam ketentuan internal, Telkomsel diperkenankan berinvestasi jika tidak melebihi dari 10% pendapatan perusahaan.
Dalam catatan Katadata.co.id, sebelumnya Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah membentuk panitia kerja (Panja) investasi BUMN kepada perusahaan digital. Salah satu tujuannya untuk mendalami permasalahan investasi yang dilakukan perusahaan telekomunikasi milik negara, PT Telkom Indonesia, Tbk. (Telkom) di PT GoTo Gojek Tokopedia, Tbk.
Menurut Anggota Komisi VI DPR, Amin Ak, Panja akan fokus mendalami proses investasi yang dilakukan PT Telkom terhadap GoTo. Namun demikian, Panja tersebut membuka peluang untuk mendalami kasus lain terkait investasi BUMN di perusahaan digital. Opsi itu dapat terbuka setelah Panja mendengarkan masukan dari para pakar.
Beberapa waktu terakhir, muncul polemik terkait investasi PT Telkom di GoTo. Sejumlah pihak menilai keputusan Telkom untuk berinvestasi di decacorn Tanah Air itu telah membuahkan potensi kerugian yang cukup besar. Penilaian ini diungkapkan berdasarkan harga saham GoTo yang sempat merosot ke level di bawah Rp 300, dari harga pencatatan perdana saham Rp 338 pada April lalu.
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk juga menduduki peringkat kedua kapitalisasi pasar terbesar di dunia atau senilai US$22,98 miliar. Peringkat pertama ditempati perusahaan transportasi Amerika Serikat, Uber, yang memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$45,34 miliar menurut data companiesmarketcap.com. Meski menjadi yang tertinggi, kapitalisasi pasar Uber sudah turun 44,26% sejak awal tahun.
Perusahaan transportasi online dari Tiongkok, DiDi, berada di peringkat ketiga. Kapitalisasi pasar DiDi mencapai US$14,8 miliar. Pesaing utama GoTo, Grab, memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$11,25 miliar. Sementara, Lyft yang bersaing dengan Uber memiliki kapitalisasi pasar US$4,63 miliar.