Inflasi AS di Atas Ekspektasi, The Fed Diprediksi Kerek Bunga 75 Bps

Tia Dwitiani Komalasari
14 September 2022, 06:49
Federal Reserve Board Chairman Jerome Powell arrives for a news conference following a two-day meeting of the Federal Open Market Committee (FOMC) in Washington, U.S., July 27, 2022.
ANTARA FOTO/REUTERS/Elizabeth Frantz/wsj
Federal Reserve Board Chairman Jerome Powell arrives for a news conference following a two-day meeting of the Federal Open Market Committee (FOMC) in Washington, U.S., July 27, 2022.

Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat (AS) secara tak terduga naik pada Agustus 2022 didorong oleh kenaikan sewa rumah dan perawatan kesehatan. Kenaikan inflasi ini menjadi amunisi bagi Bank Sentral AS, Federal Reserve atau The Fed, untuk menaikkan suku bunganya hingga 75 basis poin pekan depan.

Departemen Tenaga Kerja AS merilis IHK AS pada Agustus 2022 naik 0,1% dibandingkan bulan sebelumnya. Padahal ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan inflasi AS pada Agustus turun 0,1% dibandingkan bulan sebelumnya.

Sementara secara tahunan, IHK meningkat 8,3%, melambat dari kenaikan Juli pada 8,5%. Inflasi telah melampaui target 2% Fed. Kenaikan inflasi ini mempertegas kebijakan The Fed berada di jaur kebijakan yang agresif untuk sementara waktu.

"The Fed pasti akan menaikkan suku secara agresif minggu depan, kemungkinan sebesar 75 basis poin," kata Sal Guatieri, ekonom senior di BMO Capital Markets, Toronto AS, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (14/9).

 "Menjadi lebih jelas bagi pelaku pasar bahwa jumlah pengetatan dari The Fed sejauh ini belum cukup untuk mendinginkan ekonomi dan menurunkan inflasi," kata Charlie Ripley, ahli strategi investasi senior di Allianz Investment Management di Minneapolis, Minnesota AS.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...