Garap Proyek Infrastruktur, Emiten Grup Salim Butuh Rp 9 Triliun
Emiten grup Salim, Nusantara Infrastructure Tbk, membutuhkan dana sebanyak Rp 7 triliun hingga Rp 9 triliun untuk membiayai aksi korporasi dalam lima tahun ke depan. Salah satu aksi korporasi tersebut adalah dengan mengakuisisi 40% saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk di Jalan Tol Layang MBZ sebesar Rp 4,3 triliun.
Selain akuisisi saham tersebut, emiten dengan kode META tersebut juga tengah mempersiapkan sejumlah proyek infrastruktur lainnya.
"Jadi selain Tol Layang MBZ, perusahaan juga tengah mempersiapkan Tol Layang JORR Segmen Ulujami-Cikunir senilai Rp 3,8 triliun," kata Presiden Direktur PT Nusantara Infrastructure Tbk, Ramdani Basri, di Jakarta, Kamis (27/10).
Selain itu, Ramdani mengatakan bahwa sisa dari dana tersebut akan diakumulasikan untuk membiayai proyek-proyek yang tengah berjalan seperti akses langsung ke Makassar New Port, proyek air perpipaan Medan, hingga energi terbarukan. Perseroan juga tengah meningkatkan ruas tol BSD yang kerap banjir.
Sumber dana
Kendati demikian, dana yang dibutuhkan tersebut tidak seluruhnya bersumber dari ekuitas perusahaan, melainkan kombinasi dengan sejumlah opsi pendanaan lainnya.
Direktur Utama PT Marga Utama Nusantara, Omar Danni Hasan, mengatakan bahwa persoalan strategi kombinasi pendanaan tersebut dilakukan dengan memanfaatkan dana internal.