Amerika Lolos dari Resesi, Ekonomi Tumbuh 2,6% pada Kuartal III
Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mencapai 2,6% pada kuartal III-2022, setelah mengalami kontraksi dua kuartal sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi tersebut berada di atas prediksi ekonom.
Ekonomi AS rebound di tengah defisit perdagangan yang menyusut. Sementara inflasi secara keseluruhan melambat secara substansial dari kuartal kedua.
Realisasi pertumbuhan ekonomi tersebut berada di atas perkiraan ekonom yang disurvei oleh Reuters sebesar 2,4%.Rebound pertumbuhan ekonomi AS terjadi setelah sebelumnya mengalami kontraksi selama dua kuartal berturut-turut.
Hal ini menunjukkan bahwa ekonomi AS lepas dari jurang resesi. Pada kuartal I 2022, ekonomi AS mengalami kontraksi 1,6% secara tahunan. Sementara pada kuartal II-2022, ekonomi AS kembali mengalami konraksi 0,6% secara tahunan.
Risiko penurunan ekonomi membayangi
Namun demikian, risiko penurunan ekonomi AS telah meningkat karena Bank Sentral AS, The Fed, menggandakan kenaikan suku bunga untuk memerangi inflasi yang meningkat paling.
The Fed telah menaikkan suku bunga acuan dari mendekati nol pada bulan Maret ke kisaran saat ini mencapai 3,00% hingga 3,25%.
"Terlepas dari angka utama yang mengkilat, pandangan di balik layar menunjukkan gambaran yang jauh lebih suram dari ekonomi AS, yang jelas-jelas kehilangan tenaga," kata Sal Guatieri, ekonom senior di BMO Capital Markets di Toronto seperti dikutip dari Reuters, Jumat (28/10).
Dia memprediksi ekonomi AS berpotensi alami penurunan pada Semester pertama tahun depan.
Sementara itu, defisit perdagangan AS kuartal III-2022 menyempit tajam karena ekspor meningkat sementara permintaan impor berkurang. Kesenjangan perdagangan yang lebih kecil menambahkan 2,77 poin persentase ke pertumbuhan PDB, terbesar sejak kuartal ketiga 1980.
Pertumbuhan belanja konsumen, yang menyumbang lebih dari dua pertiga aktivitas ekonomi AS, melambat ke tingkat 1,4% dari laju 2,0% pada periode April-Juni.
Dalam laporan World Economic Outlook 2022 edisi Juli, ekonomi dunia tahun ini diramal hanya tumbuh 3,2% (year-on-year/yoy), atau lebih rendah 0,4% dari perkiraan pada April 2022 lalu.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini bahkan hampir separuh dari realisasi pertumbuhan tahun lalu, yakni tumbuh 6,1% (yoy). Tak hanya memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada 2022, IMF juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada 2023 sebesar 0,7 poin persentase, menjadi 2,9% (yoy).