Rupiah Menguat Pagi Ini Meski The Fed Beri Sinyal Kenaikan Suku Bunga

Nilai tukar rupiah dibuka menguat 21 poin ke level Rp 15.179 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Namun notulen rapat bank sentral AS, The Fed semalam yang memberikan sinyal hawkish dengan kenaikan bunga lebih lanjut berisiko membebani rupiah hari ini.
Mengutip Bloomberg, rupiah menguat ke posisi Rp 15.186 pada pukul 09.20 WIB, atau apresiasi 0,09% dari posisi penutupan kemarin.
Mayoritas mata uang Asia lainnya juga menguat pagi ini kecuali rupee India. Yen Jepang menguat sebesar 0,04%, dolar Singapura 0,1% , dolar Hong Kong 0,01%, dolar Taiwan 0,24%, won Korsel 0,37%, peso Filipina 0,27%, yuan Cina 0,02%, ringgit Malaysia 0,2% dan baht Thailand 0,08%.
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan rupiah akan melemah seiring notulen rapat bank sentral AS, The Fed, semalam yang mengindikasikan bank sentral masih akan terus menaikkan suku bunga. Rupiah diperkirakan melemah ke arah Rp 15.230, dengan potensi support di kisaran Rp 15.150 per dolar AS.
Dokumen notulensi rapat yang dirilis semalam mengindikasikan bahwa pembuat kebijakan The Fed masih khawatir inflasi tinggi sekalipun kenaikan suku bunga mulai dilonggarkan. Inflasi masih jauh di atas target sekalipun mulai ada penurunan, serta pasar tenaga kerja yang masih ketat memberi risiko terhadap tekanan harga.
Notulen rapat juga menunjukkan para pembuat kebijakan mendukung kenaikan lebih lanjut pada suku bunga. Ekspektasi pasar kenaikan bunga 50 basis poin pada pertemuan The Fed mendatang telah meningkat. Mengutip CME FedWatch Tool, probabilitas kenaikan setengah persen sebesar 24%, meningkat dari pekan lalu 12%. Namun mayoritas masih memperkirakan kenaikan bunga mendatang 25 bps.
"Ini bisa menjadi pelemah rupiah ke depannya terhadap dolar AS," kata Ariston dalam catatannya, Kamis (23/2).
Di sisi lain, pasar saham Asia tidak seluruhnya bergerak negatif pagi ini. Ariaton menyebut bisa jadi pasar mengambil peluang membeli aset-aset berisiko di level rendah. Sentimen ini bisa menjaga rupiah tidak terlalu melemah.
Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah bisa rebound hari ini oleh koreksi dolar AS setelah notulen rapat The Fed semalam memberi sinyal beragam. Rupiah diperkirakan bergerak di rentang Rp 15.100-Rp 15.250 per dolar AS hari ini.
"Hampir semua pejabat The Fed menginginkan kenaikan suku bunga terus dilakukan namun hanya dengan kenaikan 25 bps. Pejabat the Fed khawatir akan perlambatan ekonomi dan inflasi yang bertahan tinggi," kata Lukman dalam catatannya pagi ini.
Bank Indonesia menutup transaksi nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 15.218 per dolar Amerika Serikat (AS) saat perdagangan Rabu, 22 Februari 2023. Nilai tersebut melemah 39 poin atau 0,3% dari perdagangan hari sebelumnya.
Dalam sepekan, kurs rupiah mengalami fluktuasi sebesar 50 poin. Dolar AS diperdagangkan di rentang tertinggi Rp 15.218 per dolar dan terendah Rp 15.168 per dolar.