Rupiah Menguat Pagi Ini Meski The Fed Beri Sinyal Kenaikan Suku Bunga

Abdul Azis Said
23 Februari 2023, 09:53
Petugas menghitung uang dolar AS dan uang Rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, KCU Melawai, Jakarta, Selasa (16/8/2022). Nilai tukar rupiah ditutup melemah 26,5 poin atau 0,18 persen ke Rp14.768 per dolar AS pada perd
ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc.
Petugas menghitung uang dolar AS dan uang Rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, KCU Melawai, Jakarta, Selasa (16/8/2022). Nilai tukar rupiah ditutup melemah 26,5 poin atau 0,18 persen ke Rp14.768 per dolar AS pada perdagangan Selasa (16/8), pasca pembacaan nota keuangan oleh Presiden Joko Widodo.

Nilai tukar rupiah dibuka menguat 21 poin ke level Rp 15.179 per dolar AS di pasar spot pagi ini. Namun notulen rapat bank sentral AS, The Fed semalam yang memberikan sinyal hawkish dengan kenaikan bunga lebih lanjut berisiko membebani rupiah hari ini.

 Mengutip Bloomberg, rupiah menguat ke posisi Rp 15.186 pada pukul 09.20 WIB, atau apresiasi 0,09% dari posisi penutupan kemarin.

 Mayoritas mata uang Asia lainnya juga menguat pagi ini kecuali rupee India. Yen Jepang menguat sebesar 0,04%, dolar Singapura 0,1% , dolar Hong Kong 0,01%, dolar Taiwan 0,24%, won Korsel 0,37%, peso Filipina 0,27%, yuan Cina 0,02%, ringgit Malaysia 0,2% dan baht Thailand 0,08%.

 Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan rupiah akan melemah seiring notulen rapat bank sentral AS, The Fed, semalam yang mengindikasikan bank sentral masih akan terus menaikkan suku bunga. Rupiah diperkirakan melemah ke arah Rp 15.230, dengan potensi support di kisaran Rp 15.150 per dolar AS.

Dokumen notulensi rapat yang dirilis semalam mengindikasikan bahwa pembuat kebijakan The Fed masih khawatir inflasi tinggi sekalipun kenaikan suku bunga mulai dilonggarkan. Inflasi masih jauh di atas target sekalipun mulai ada penurunan, serta pasar tenaga kerja yang masih ketat memberi risiko terhadap tekanan harga.

Notulen rapat juga menunjukkan para pembuat kebijakan mendukung kenaikan lebih lanjut pada suku bunga. Ekspektasi pasar kenaikan bunga 50 basis poin pada pertemuan The Fed mendatang telah meningkat. Mengutip CME FedWatch Tool, probabilitas kenaikan setengah persen sebesar 24%, meningkat dari pekan lalu 12%. Namun mayoritas masih memperkirakan kenaikan bunga mendatang 25 bps.

 "Ini bisa menjadi pelemah rupiah ke depannya terhadap dolar AS," kata Ariston dalam catatannya, Kamis (23/2).

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...