Bursa Wall Street Ditutup Menguat Ditopang Saham Energi

Nur Hana Putri Nabila
10 Oktober 2023, 07:14
Suasana NYSE, Wall Street, New York, Amerika Serikat.
xPACIFICA/Getty Image

Indeks-indeks utama Wall Street ditutup menguat pada Senin (9/10) kemarin. Saham-saham energi menguat ketika investor tengah menyoroti perkembangan konflik antara Israel dan kelompok Hamas, Palestina. 

Dow Jones Industrial Average naik 197,07 poin, atau 0,59%, menjadi 33.604,65. Sementara S&P 500 naik 27,16 poin, atau 0,63%, pada 4,335.66 dan Nasdaq Composite bertambah 52,90 poin, atau 0,39%, pada 13,484.24.

Meningkatnya harga minyak mendorong sektor energi S&P berakhir naik 3,5%. Ini menjadikannya sektor peraih keuntungan terbesar di antara 11 sektor industri utama S&P 500.

Berita tentang konflik tersebut memicu kenaikan harga minyak karena kekhawatiran pasokan dan menekan indeks saham. Namun indeks saham wall street kembali meningkat berkat komentar resmi Federal Reserve yang lebih dovish (kebijakan moneter yang lebih longgar).

Hal itu menyebakan investor kembali fokus pada hal-hal yang lebih berpusat pada AS, kata John Augustine, kepala investasi di Huntington National Bank di Columbus, Ohio.

“Pasar saham dan investor fokus pada dua hal, perekonomian dan pendapatan. Perekonomian AS tidak melambat dan pendapatan diperkirakan akan keluar dari resesi dengan laporan mulai minggu ini,” kata Augustine.

"Fundamental-fundamental tersebut lebih kuat di pasar dibandingkan dengan berita utama geopolitik yang buruk pada akhir pekan, sama seperti hal-hal tersebut lebih kuat daripada laporan pekerjaan yang kuat dan kekhawatiran terhadap The Fed pada hari Jumat," ujar Augustine.

Sementara itu, para pejabat The Fed mengindikasikan bahwa kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS jangka panjang baru-baru ini, dapat mengarahkan The Fed untuk tidak menaikkan suku bunga kebijakan jangka pendeknya lebih lanjut. Hal ini meredakan beberapa kekhawatiran di kalangan investor ekuitas.

Aset-aset safe-haven tradisional tetap diminati, misalnya saja emas yang naik 1,6%. Sementara indeks dolar AS turun 0,18%, setelah sebelumnya sempat naik.

Jumlah obligasi yang naik melebihi jumlah obligasi yang menurun di NYSE. S&P 500 membukukan delapan titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan 19 titik terendah baru. Sementara Nasdaq Composite mencatat 37 titik tertinggi baru dan 326 titik terendah baru.

Di bursa AS, terdapat 8,71 miliar lembar saham yang berpindah tangan dibandingkan dengan rata-rata 10,68 miliar lembar saham dalam 20 sesi terakhir.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...