Akademisi: Infrastruktur di Indonesia Belum Memadai untuk Terapkan PLJ

Image title
10 Agustus 2020, 15:39
UGM
Katadata

Pandemi Covid-19 memengaruhi berbagai aspek kehidupan. Dunia pendidikan tinggi pun tidak luput dari dampaknya.  Dekan FEB Universitas Paramadina Iin Mayasari mengatakan, bidang pendidikan dari segi kebijakan belum menjadi perhatian pemerintah di tengah pandemi Covid-19.

Ia menilai, hal ini terlihat dari belum ada konsep matang soal pembelajaran jarak jauh akses belajar, dan akses yang membantu pendidik atau murid.

Ia menuturkan pelaku usaha perlu memahami dinamika konsumen, dalam hal ini, mahasiswa, di tengah pandemi. Pandemi Covid-19 bisa dianggap stimulus dalam membuat sebuah keputusan.

"Stimulus memengaruhi persepsi mempengaruhi perilaku konsumen akan mengarah ke perubahan nilai dan sikap," ucapnya.

Ia menyebutkan ada tiga perubahan nilai dan sikap, yakni stay at home, fokus pada rasionalitas dan utility, serta fokus pada nilai altruisme. Oleh karena itu, institusi pendidikan harus bisa mengambil peluang dari situasi ini.

Hal itu terungkap dalam Webinar Business Leadership Series #4 bertajuk Challenges in Education Sector, Sabtu (8/8/2020) dilaksanakan untuk mendukung pembahasan aspek bidang tersebut. Kegiatan yang diinisiasi Kafegama MM FEB UGM, MM FEB UGM, dan MMSA UGM ini menghadirkan tiga pemateri, yakni Dekan FEB Universitas Paramadina Iin Mayasari, Kaprodi Manajemen Ubaya, Deddy Marciano, Rektor Universitas Amikom Yogyakarta, Suyatno, serta moderator Dosen FEB Universitas Hasanuddin Andi Nur Bau Massepe.

Terkait strategi pemasaran, institusi pendidikan dapat memahami perubahan nilai, menyeimbangkan kurikulum membuat orientasi sosial, menciptakan konten pembelajaran yang menarik dan kreatif. Tidak hanya itu, para instruktur juga dibekali cara memberikan materi yang baik, institusi pendidikan bisa berkolaborasi dengan pelaku usaha praktis, institusi pendidikan tinggi bisa memberi keringanan sistem biaya dan membangun desain framing yang positif.

"Melakukan soft selling dengan webinar dan menjalin hubungan dengan alumni seperti yang dilakukan saat ini juga menjadi salah satu cara," tutur Iin.

Sementara, Deddy Marciano mengungkapkan institusi pendidikan tinggi menghadapi beragam tantangan di tengah pandemi Covid-19. Kemunculan online short course pada 10 tahun lalu tidak diremehkan oleh perguruan tinggi karena dianggap bukan pesaing.

Namun, kini hal itu justru sebaiknya. Pandemi Covid-19 membuat kompetensi dan skill semakin dibutuhkan untuk bertahan di dunia kerja, sehingga ijazah tidak menjadi prioritas utama.

"Online short course menawarkan ilmu yang bisa dipilih berdasarkan minat dengan waktu pembelajaran yang lebih fleksibel ketimbang kuliah tatap muka langsung," ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...