IFSE 2019, Bersinergi Dorong Inovasi Keuangan Digital

Image title
Oleh Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
24 September 2019, 16:17
Sri Mulyani Menteri Keuangan Indonesia, Kepala Grup Inovasi Keuangan Digital Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Triyono Gani, Perry Warjiyo Gubernur Bank Indonesia dan moderator dalam acara Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 di Jakarta Convention Center, Jak
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Sri Mulyani Menteri Keuangan Indonesia, Kepala Grup Inovasi Keuangan Digital Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Triyono Gani, Perry Warjiyo Gubernur Bank Indonesia dan moderator dalam acara Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta (23/9). Saat ini, dari data OJK, sudah tercatatnya 48 perusahaan fintech yang masuk ke dalam 15 kluster inovasi keuangan digital serta sudah terdaftar dan beriizinnya 127 perusahaan fintech peer to peer lending sampai Agustus 2019.\

Jakarta - Hadirnya inovasi-inovasi digital di sektor ekonomi, menyediakan alternatif jasa layanan keuangan, khususnya bagi masyarakat yang belum dapat mengakses keuangan. Sinergi para pemangku kepentingan, baik regulator maupun pelaku, penting untuk menumbuhkan ekosistem yang berdampak positif bagi perkembangan ekonomi dan keuangan digital.

Pentingnya sinergi inilah yang mendasari penyelenggaraan konferensi dan pameran di bidang teknologi finansial (fintech), Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 (IFSE 2019) “Innovation for Inclusion” di Jakarta Convention Center, 23 September 2019.

Advertisement

Peresmian IFSE 2019  dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang  Perekonomian Darmin Nasution, didampingi oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, dan Ketua Umum Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) Niki Luhur.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan inovasi teknologi di dalam sektor keuangan merupakan hal yang harus didukung oleh pemerintah untuk mendorong inklusi keuangan.

“Perkembangan teknologi di bidang keuangan yang demikian pesat harus didukung oleh semua pihak agar bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. Peningkatan akses terhadap layanan dan produk keuangan akan mampu menggerakkan dan menumbuhkan perekonomian nasional,” kata Darmin.  

Menurut Darmin, untuk mendukung pertumbuhan fintech di Indonesia, pemerintah akan tetap menekankan pada pendekatan yang bersifat ringan atau light touch dalam lingkungan yang menguntungkan untuk semua atau safe harbour.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pemerintah memberikan dukungan melalui peraturan-peraturan yang ramah dan tidak memberatkan industri.


Sedangkan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan BI berkomitmen penuh untuk mengembangkan sistem pembayaran dan memfasilitasi perkembangan inklusi keuangan. Hal ini ditunjukkan melalui beberapa kebijakan atau program yang telah ditempuh BI, antara lain program elektronifikasi penyaluran bantuan sosial nontunai, bidang transportasi, dan elektronifikasi transaksi pemerintah.

Kedua, integrasi sistem pembayaran dengan digital ekonomi secara end to end proses baik dari perbankan, fintech maupun e-commerce ke masyarakat dan bank sentral.

Ketiga, menjamin interlink antara teknologi finansal dan bank untuk menghindari risiko shadow banking.

Halaman:
News Alert

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.

Artikel Terkait

Advertisement