Agar Saat Pandemi tetap Happy

Image title
Oleh Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
20 Mei 2020, 17:27
Nirina Zubir dan Ringgo Agus
dok. OCBC NISP

Dulu saat kondisi masih serba normal, ketika orang bisa bebas ke mana saja, aktor Ringgo Agus Rahman justru jarang keluyuran dan lebih suka menghabiskan waktu di rumah bersama anak dan istri. Tapi lain cerita sekarang ketika dia tak bebas lagi bepergian lantaran pandemi Covid-19.

“Dalam situasi sekarang ini gua lagi sibuk menjaga agar pikiran tetap waras,” Ringgo Agus Rahman menuturkan kondisinya dalam film pendek Sepuluh Meter. Film yang didukung oleh Bank OCBC NISP ini sudah bisa dinikmati di kanal YouTube OCBC NISP sejak 14 Mei 2020 lalu. Kepada sahabatnya, Nirina Zubir, Ringgo bercerita bahwa dia sudah tinggal di rumah sejak awal Maret. Artinya, dia sudah lebih dari dua bulan terkungkung dalam rumahnya. “Kalau lama-lama begini, gua bisa gila beneran.”

Pada kondisi normal, tinggal dan rebah-rebahan di rumah merupakan pilihan, tapi kini berdiam di rumah karena dipaksa pandemi bikin dia senewen. Makanya Ringgo begitu heran melihat Nirina dan keluarganya tampak tetap happy meski terkungkung di rumah berhari-hari bahkan berminggu-minggu.

Bukan hanya Ringgo yang senewen dan ‘mati gaya’ lantaran tak bisa ke mana-mana. Banyak negara menerapkan lockdown untuk menghambat penyebaran virus corona. Ada miliaran orang yang terkena imbas pembatasan mobilitas dan kegiatan itu. Sejak lebih dari sebulan lalu, sejumlah daerah di Indonesia juga telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Pandemi Covid-19 tak hanya menyebabkan masalah serius pada kesehatan fisik bagi yang terinfeksi, tapi juga mengakibatkan gangguan kejiwaan bagi mereka yang terkena dampak pembatasan sosial dan krisis ekonomi. Berdasarkan hasil survei McKinsey & Company pada 27-29 Maret lalu di Amerika Serikat, 63 persen responden mengaku mengalami kecemasan atau depresi, dan 35 persen mengaku mengalami keduanya.

Di Indonesia pun kondisinya tak jauh beda. Menurut riset Kantar pada 13 Maret (dua minggu setelah kasus positif Covid-19 pertama) hingga 25 Maret lalu, terjadi peningkatan sangat signifikan orang-orang yang merasa cemas dan gelisah, dari 30 persen menjadi 68 persen. Dalam survei yang lebih baru dari Bank OCBC NISP pada 29 April hingga 8 Mei 2020 lalu, 61 persen responden mengaku khawatir dan sangat khawatir menghadapi kondisi saat ini, 68 persen mengaku bosan, dan 40 persen merasa takut.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...