Replikasi Inovasi: Perpustakaan sebagai Media Pemberdayaan UMKM
Arsyah Marasabessy adalah seorang penjual kuliner khas Maluku di Pasar Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Maluku. Roti kenari, sabu tumbu, dan bagea hanya sebagian contoh produk yang dijualnya. Perempuan ini adalah salah seorang pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Desa Negeri Batu Merah yang merasakan dampak positif kehadiran Perpustakaan Hatukau.
Produk-produk kuliner khas Maluku yang dijajakkan Arsyah terbukti mendulang kenaikan penjualan sejak dipasarkan secara daring. Keterampilan untuk mempromosikan barang di jagad maya diperolehnya melalui Program Pembinaan Digitalisasi UMKM yang dijalankan tim pustakawan Hatukau pada 2017.
Arsyah mengutarakan, penjualannya meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan sebelum bergabung dalam program tersebut. Kini, sedikitnya terjual 70 hingga 80 pack bagea kenari per minggu. “Dulu saya tidak paham bagaimana berjualan secara daring, lalu diajarkan melalui pembinaan dan diberikan kesadaran untuk mampu bersaing secara digital, sekarang pun omzet saya bertambah hingga Rp 1 juta,” kata Arsyah pada akhir Agustus lalu.
Selain Arsyah Marasabessy, ada pula Irma Idris yang turut merasakan pengalaman menarik berkat kehadiran Perpustakaan Hatukau. Irma bahkan sempat diundang Perpustakaan Nasional Republik Indonesia untuk menceritakan kisah suksesnya di Yogyakarta dan Jakarta.
Seperti apa keberadaan perpustakaan Hatukau ini? Saksikan video visualisasi data dan informasi dari desa-desa yang melakukan replikasi dan inovasi, berikut ini..