Video selanjutnya
Autoplay
Video: Potensi Redupnya Industri di Tengah Defisit Perdagangan
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat defisit neraca perdagangan sepanjang Januari-November 2019 mencapai US$ 3,1 miliar atau sekitar Rp 43,5 triliun.
Defisit terjadi seiring turunnya harga komoditas. Namun pemerintah perlu waspada terhadap kenaikan impor, terutama barang konsumsi yang naik 16,2 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
Di sisi lain, impor bahan baku dan barang modal justru turun, masing-masing -13,2 persen dan -3,6 persen. Padahal keduanya merupakan penanda geliat dunia usaha. Penurunan impor menunjukkan industri cenderung menahan investasinya.
Editor: Aria W. Yudhistira