Jokowi Ungkap Alasan Rumitnya Prosedur PSBB saat Pandemi Covid-19

Dimas Jarot Bayu
9 April 2020, 17:47
Jokowi, PSBB, pandemi corona, covid-19
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.
Kemacetan di Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (8/4/2020). Pemprov DKI Jakarta menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai 10 April 2020.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan alasan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang rumit. Jokowi menyatakan, hal itu dilakukan agar keputusan PSBB yang diambil oleh pemerintah tidak salah.

Pemerintah ingin memutuskan PSBB dengan hati-hati sehingga perlu kejernihan berpikir dan kalkulasi yang detail dan mendalam. “Kami tidak ingin memutuskan ini secara grasah-grusuh (terburu-buru), cepat tetapi tidak tepat,” kata Jokowi dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (9/4).

Jokowi menilai pelaksanaan PSBB tak bisa seragam di seluruh Indonesia karena kondisi masing-masing daerah berbeda ketika menghadapi virus corona atau Covid-19.  

(Baca: Rekor Tambahan Kasus Baru, Jumlah Positif Corona RI Capai 3.293 Orang)

Selain itu, penerapan PSBB akan berdampak terhadap aktivitas masyarakat. “Baik itu yang berkaitan dengan peliburan sekolah, penutupan kantor, pembatasan kegiatan keagamaan, pembatasan kegiatan umum,” kata Jokowi.

Atas dasar itu, Jokowi menilai keputusan PSBB di tiap daerah harus melihat terlebih dulu jumlah kasus positif corona yang ada. Pemerintah pun ingin mengetahui berapa jumlah kematian akibat corona di daerah tersebut.

Lebih lanjut, Jokowi ingin penerapan PSBB didasarkan pada pertimbangan epidemiologis, besarnya ancaman, dukungan sumber daya. “Serta pertimbangan ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan,” kata Jokowi.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...