Erick Thohir Yakin Megaproyek Listrik 35.000 MW Selesai dalam 2 Tahun

Image title
21 Februari 2020, 20:17
erick thohir, 35.000 MW, listrik
Menteri BUMN Erick Thohir saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/2/2020).

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir keberatan dengan kebijakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang menggeser target penyelesaian proyek listrik 35.000 megawatt (MW) dari semula 2019 menjadi 2028. Erick menilai megaproyek listrik tersebut dapat diselesaikan dalam waktu satu atau dua tahun saja.

Erick telah urun rembug dengan para pejabat dari Kementerian Perindustrian, dan Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) untuk memetakan kebutuhan listrik nasional.

"Kami bersepakat agar tidak ada penundaan. Bila ditunda jangan kelamaan. Toh Indonesia butuh listrik," kata Erick, saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jumat (21/2).

(Baca juga: Tak Sesuai Kebutuhan, Megaproyek Listrik 35 Ribu MW Mundur Hingga 2028)

Dalam pertemuan tersebut Erick mengungkapkan bahwa industri masih membutuhkan kapasitas listrik sebesar 2.200 MW. Ini menjadi peluang penyerapan listrik yang dibangun oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam proyek 35.000 MW.

Erick mengimbau agar PLN berkoordinasi dengan BUMN lainnya untuk memenuhi kebutuhan listrik industri. Untuk mempercepat pertumbuhan listrik di sektor industri, Erick meminta agar perusahaan tak membangun pembangkit listrik sendiri, tetapi melalui PLN.

Dia menyebut PT Indonesia Asaham Alumunium (Persero) atau Inalum agar tak membangun pembangkit listrik sendiri. "Inalum tolong jangan bikin pembangkit listrik sendiri, eranya supaya kami punya satu peta yang sama," kata dia.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...