Penyerapan PLN Rendah, Produksi Blok Sengkang Tak Maksimal

Image title
31 Agustus 2019, 08:41
PLN, blok Sengkang,
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. PLN dianggap belum maksimal menyerap gas dari blok Sengkang.

Produksi gas blok Sengkang yang dikelola Energy Equity Epic (Sengkang) Pty. Ltd belum terserap dengan maksimal. Perusahaan Listrik Negara (PLN) dianggap belum maksimal menyerap gas dari blok tersebut.

Presiden Direktur Energy Equity Epic Andi Rianto menyebut dalam Work Program dan Budget 2019, target produksi dari Blok Sengkang sebesar 40 juta kaki kubik per hari (MMscfd) atau lebih rendah sedikit dibandingkan target 2018 yakni 42,25 MMscfd.

"Produksi Blok Sengkang sedikit di bawah perjanjian jual beli gas bumi rata-rata hanya 40 MMScfd. Penyebabnya serapan PLN yang memang rendah," ujar Andi kepada Katadata.co.id, Jumat (30/8).

(Baca: Ditawari Blok Karaeng, Energy Equity Lakukan Studi Bersama Bulan Depan)

Target penjualan pada 2020 hanya sebesar 40 MMscfd karena perkiraan penyerapan gas oleh PLN hingga saat ini juga masih rendah. Atau hampir sama dengan yang terserap pada tahun lalu.

Blok Sengkang berada di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan dengan luasnya 2.925 kilometer persegi (km2). Cadangan gas terbukti blok Sengkang sebesar 800 BCF (billion cubic feet) dan memiliki sumberdaya 2 TCF (trillion cubic feet).

Blok tersebut akan habis kontrak pada 23 Oktober 2022 dan telah diperpanjang pemerintah selama 20 tahun yang berlaku efektif mulai 24 Oktober 2022.

Setelah kontrak berakhir pada 2022, nantinya Blok Sengkang akan menggunakan skema gross split. Energy Equity membayar bonus tanda tangan sebesar US$ 12 juta. Adapun Komitmen Kerja Pasti (KKP) selama lima tahun pertama mencapai US$ 88 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun.

(Baca: Energy Equity Akan Mengebor 13 Sumur Eksplorasi di Blok Sengkang)

Nantinya Energy Equity akan memegang 100% hak kelola blok tersebut. Namun, perusahaan nantinya diminta menawarkan 10% hak kelolanya kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Di sisi lain, Energy Equity Epic rencananya juga akan melakukan studi bersama di Blok Karaeng guna temukan potensi cadangan minyak dan gas bumi (migas) di wilayah tersebut. Studi ini rencananya akan dimulai pada September mendatang dengan estimasi waktu pengerjaan selama delapan bulan ke depan.

Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...