Sinyal Jokowi Tak Ingin Tambah Partai Koalisi di Kabinet Baru

Yura Syahrul
15 Agustus 2019, 07:35
Presiden Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat hadir pada pembukaan Kongres V PDIP di Sanur, Bali, Kamis (8/8/2019). Kongres V PDIP yang berlangsung 8-11 Agustus 2019 tersebut dihadiri sekitar 2.170 pes
ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Presiden Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat hadir pada pembukaan Kongres V PDIP di Sanur, Bali, Kamis (8/8/2019).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah merampungkan penyusunan kabinet baru untuk pemerintahan periode lima tahun mendatang. Presiden terpilih periode 2019-2024 ini mengisyaratkan keberatannya atas rencana penambahan partai politik lain di luar koalisi ke dalam kabinet tersebut.

Jokowi menyatakan, saat ini koalisi partai politik pengusungnya saat pemilihan presiden 2019 sudah mengantongi 62% suara dalam Pemilu Legislatif. "Sekarang sudah 62%, mau (tambah) berapa lagi?" katanya saat ditanya mengenai rencana masuknya Partai Gerindra dalam koalisi pemerintahan mendatang, dalam pertemuan dengan para pemimpin redaksi media massa di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (14/8).

Advertisement

Presiden pun menghitung porsi partai koalisi pendukung pemerintah akan bertambah besar jika partai lain, seperti Gerindra, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) turut bergabung. Jika ditambah Gerindra yang memperoleh 12,57% suara dalam Pemilu 2019 maka suara partai koalisi pemerintah akan menjadi sekitar 75%. "Mau ditambah Demokrat, sekalian PKS, bisa jadi 100%. Apa seperti itu?"

(Baca: Prabowo Akan Hadir di Kongres PDIP, Gerindra: Bukan Petanda Koalisi)

Padahal, merujuk pengalamannya memimpin pemerintahan dalam berbagai tingkatan sebelumnya, Jokowi menilai tidak perlu koalisi pendukung pemerintahan yang terlalu besar. Ia merujuk saat menjabat Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012, koalisi partai pendukungnya hanya sekitar 18% suara. Sedangkan saat menjabat Walikota Solo selama dua periode sejak tahun 2005, koalisi partai pengusungnya sekitar 30% suara.

Di sisi lain, Jokowi menjelaskan, kabinet barunya nanti akan memadukan kalangan profesional dan politisi atau wakil dari partai politik koalisinya dengan komposisi 55% - 45%. "55% adalah dari profesional pilihan saya sendiri. 45% dari partai," katanya.

(Baca juga: Politik Nasi Goreng ala Megawati Luluhkan Hati Prabowo)

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement