Peneliti Universitas Harvard: Kebakaran Hutan RI Ancam 36 Ribu Orang

Rizky Alika
13 Agustus 2019, 14:32
kebakaran hutan, kerugian
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Tianjia Liu selaku Peneliti Harvard University dalam acara Katadata forum dengan tema Ongkos Kesehatan dari Bencana di Greenhouse Coworking, Multivison Tower, Jakarta Pusat (13/8).

Peneliti Harvard University Tianjia Liu mencatat potensi kematian dini akibat kebakaran hutan dapat mencapai 36 ribu jiwa per tahun. Potensi kematian tersebut terjadi pada 2020-2029 bila kebakaran hutan dan lahan tidak diatasi.

"Ini dampak dari aktivitas kebakaran di Indonesia yang menghasilan asap esktrem dan besar," kata dia pada diskusi Ongkos Kesehatan dari Bencana Kebakaran Hutan dan Gambut oleh Katadata Forum di Jakarta, Selasa (13/8).

Menurutnya, kebakaran hutan tersebut dapat mengganggu kesehatan pernafasan. Sebab, kebakaran hutan menghasilkan partikel-partikel kecil yang dikelompokkan sebagai particulate matter (PM) 2,5 mikrometer. Partikel tersebut dapat meningkatkan gangguan paru-paru, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), penyakit jantung, hingga kematian dini.

(Baca: Restorasi Gambut Kunci Tekan Dampak Kebakaran Hutan)

Ia menambahkan, luas lahan gambut di Indonesia hanya mencapai 9% namun menyumbang emisi kebakaran hampir 2/3 dari keseluruhan emisi lahan.

Oleh karena itu, ia mengatakan pentingnya konsistensi kebijakan dalam mencegah kebakaran hutan. "Tanpa kebijakan konsisten, akan menjadi bencana," ujarnya.

Selain itu, ia menilai restorasi lahan gambut dapat menjadi solusi kebakaran lahan. Dengan restorasi lahan gambut, jumlah penduduk yang terbebani asap dapat berkurang hingga 60-67%.

Selain itu, penerapan strategi komprehensif dapat mengurangi kebakaran di lahan gambut hingga 65% di Indonesia. Selain itu, upaya tersebut dapat mengurangi kematian dini di Malaysia sebesar 73% dan di Singapura sebesar 70%.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...