Silaturahmi AHY, Langkah Politik Demokrat Mendekat ke Jokowi

Dimas Jarot Bayu
7 Juni 2019, 19:44
AHY dekati Jokowi dan Megawati
ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana Bogor, Rabu (22/5/2019). Saat Idulfitri, AHY kembali bersilaturahmi kepada Jokowi dan juga Megawati.

Momentum perayaan Idulfitri pada Rabu (5/6) lalu dimanfaatkan putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk bersilaturahmi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). AHY mengunjungi Jokowi ke Istana Merdeka, Jakarta ditemani adiknya, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dan istri mereka masing-masing, Annisa Pohan dan Siti Ruby Alya Rajasa.

Seusai bersilaturahmi dengan Jokowi, AHY melanjutkan kunjungan lebarannya ke kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Silaturahmi antara AHY dan Jokowi maupun Megawati saat perayaan Idulfitri tersebut dianggap bukanlah hal biasa.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menilai silaturahmi tersebut sebagai langkah bagi Demokrat untuk bergabung bersama Koalisi Indonesia Kerja.

(Baca: Andi Arief: Kekalahan Prabowo-Sandiaga Bukan Salah Demokrat dan SBY)

Ujang mengatakan, Jokowi merupakan tokoh kunci agar Demokrat dapat masuk ke dalam koalisi. Sebab, Jokowi sebagai calon presiden merupakan aktor utama yang menentukan jalannya koalisi pendukung dalam palagan Pilpres 2019.

"Jokowi sebagai pemilik koalisi yang sebagai calon presidennya," kata Ujang ketika dihubungi Katadata.co.id, Jumat (7/6).

Ada pun, Megawati yang menjabat pemimpin dari partai utama pendukung Jokowi peranan penting mengarahkan koalisi. "Artinya apa yang menjadi ucapan Bu Megawati akan didengar Pak Jokowi," kata Ujang.

AHY dan Ibas saat mengunjungi keluarga Megawati, Rabu (5/6/2019).
AHY dan Ibas saat mengunjungi keluarga Megawati, Rabu (5/6/2019). (Instagram/PuanMaharani)




Menurut Ujang, silaturahmi AHY dengan Megawati menjadi penting mengingat hubungan keluarga mereka cukup renggang, setidaknya selama 15 tahun terakhir. Renggangnya hubungan tersebut lantaran terjadi ketegangan politik saat SBY maju sebagai pesaing Megawati pada Pilpres 2004.

(Baca: Sowan AHY ke Jokowi, Megawati dan Keluarga Gus Dur Menuai Apresiasi)

Ketika itu, SBY menjabat sebagai Menko Polhukam di bawah pemerintahan Megawati. SBY lalu mundur dari jabatannya dan mendirikan Partai Demokrat. Setelah itu, SBY maju sebagai calon presiden berpasangan dengan Jusuf Kalla pada Pilpres 2004 dan berhasil mengalahkan Megawati-Hasyim Muzadi.

"Ini strategi AHY dan Demokrat memperbaiki hubungan yang selama ini hampir 15 tahun renggang antara SBY dan Megawati. Ingin membuka lembaran baru," kata Ujang.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...