Lewat Petai dan Tempe, Jokowi Merespons Gimik Politik Sandiaga

Dimas Jarot Bayu
6 November 2018, 08:46
Jokowi di Pasar Anyar
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (tengah) membeli tempe saat meninjau Pasar Anyar, Tangerang, Banten, Minggu (4/11/2018). Presiden blusukan ke pasar untuk mengecek harga kebutuhan pokok dan mencocokkan dengan angka inflasi.

Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pasar Anyar, Kota Tangerang, Banten pada Minggu (4/11) berhasil menyita perhatian publik. Tak hanya tunggangan Kawasaki W175 berkelir hijau dan tampilan modisnya, publik pun menyoroti pose Jokowi ketika memegang petai dan tempe selama kunjungan ke Pasar Anyar.

Dalam tinjauannya, Jokowi membeli satu ikat petai tersebut dengan harga Rp 100 ribu. Selain petai, Jokowi belanja tempe, daging, melinjo dan cabai. "Tempe harganya tadi Rp 5 ribu bisa dipotong jadi 15," kata Jokowi.

Jokowi menyebut dari hasil pantauannya di pasar, harga-harga bahan pokok stabil dan bahkan turun. Dia menyebut inflasi masih rendah di bawah 3,5%. "Tapi fluktuasi harga di pasar itu hal biasa," ujar Jokowi.

(Baca juga:  Blusukan ke Pasar Anyar Tangerang, Jokowi Sebut Harga Pangan Stabil)

Gimik politik Jokowi ketika kunjungan ke Pasar Anyar dengan memegang petai dan tempe itu sebenarnya merespon aksi calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno. Sandiaga sebelumnya beberapa kali menjadikan tempe dan petai sebagai gimik kampanyenya.

Sandiaga sempat menyebut tempe setipis kartu ATM. Dia mengibaratkan ukuran tempe yang makin tipis serupa kondisi perekonomian yang makin sulit.

Sandiaga juga pernah mencuri perhatian dengan berpose menggunakan petai sebagai wig ketika mengunjungi Pasar Sukamelang, Subang, Jawa Barat. Sandiaga berkelakar jika rambutnya telah berubah warna menjadi hijau menggunakan petai lantaran terus-menerus berkampanye.

(Baca juga: Diserang Isu Harga Makanan, Ini Pembelaan Tim Kampanye Jokowi)

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menilai, Jokowi terlihat merespons gimik Sandiaga dengan menyinggung tempe dan petai. "Saya melihat memang ini gimik yang sengaja dilakukan untuk menjawab gimik yang dimulai Sandiaga, yang terkait dengan sindiran terkait kebijakan," kata Yunarto ketika dihubungi Katadata.co.id, Senin (5/11).

Menurut Yunarto, Jokowi memang sepatutnya mengimbangi dan menjawab berbagai kritikan yang dilontarkan Sandiaga. Hanya saja, tak seharusnya Jokowi merespons hal tersebut dengan gimik serupa dari Sandiaga.

Gimik serupa dari Jokowi justru mengesankan dirinya terbawa strategi politik Sandiaga. Strategi tersebut ditujukan memindahkan bandul pertarungan antara Jokowi dengan Prabowo menjadi kepada Sandiaga.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...