Erick Thohir, Bos Media yang Berlabuh di Tim Kampanye Jokowi

Dimas Jarot Bayu
7 September 2018, 19:51
Erick Thohir
Arief Kamaludin (Katadata)
Erick Thohir (kiri).

Erick Thohir  resmi menjadi sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Erick yang telah lama berkecimpung di dunia bisnis menyatakan kemampuan manajemennya akan berguna dalam tim kampanye.

"Tentunya disini beliau sudah berbicara bagaimana manajemen yang lebih daripada saya pahami," kata Erick di Posko Cemara, Jakarta, Jumat (7/9).

(Baca juga: Sukses di Asian Games, Erick Thohir Jadi Ketua Tim Kampanye Jokowi)

Erick memang merupakan salah satu pengusaha ternama di Indonesia. Erick mengawali karir bisnisnya dengan melanjutkan perusahaan warisan ayahnya, Mochammad (Teddy) Thohir, yakni Hanamasa dan Pronto pada 1993 hingga 1998.

Pada tahun yang sama, bapak empat anak ini juga mendirikan Mahaka Media Group. Delapan tahun setelahnya, Mahaka mengakuisisi harian Republika yang ketika itu di ambang krisis.

Ketika itu, Erick menjabat sebagai direktur hingga 2008. Pada 2010, dia didapuk sebagai komisioner hingga saat ini.

Baca juga: Alasan Diliriknya CT dan Erick Thohir Jadi Ketua Tim Sukses Jokowi)

Tak hanya Republika, Erick melalui Mahaka pada 2005 juga mendirikan Jak TV. Selain itu, pria bergelar Master of Business Administration dari National University California itu memiliki Gen FM, Delta FM dan Female Radio.

Erick bersama Anindya Bakrie pada 2008 lalu mendirikan TVOne dan VivaNews.com. Saat ini, Erick merupakan pemegang saham minoritas di kedua media tersebut. Ada pun, pada tahun 2014 hingga sekarang, dia menjabat sebagai Direktur Utama ANTV.

Tak puas mengarungi bisnis media, Erick syahdan mengembangkan sayap usahanya ke sektor olahraga.  Pada 2011, Erick membeli klub basket Philadelpia 76ers. Pada tahun 2012, Erick dan Levien menjadi pemilik saham mayoritas sebuah klub Major League Soccer, D.C. United.

Pada 2013, Erick bersama Rosan Roeslani dan Handy Soetodjo membeli saham mayoritas klub sepakbola Inter Milan. Hanya saja, pada 2016 dia menjual sahamnya ke perusahaan China, Suning Group.

Teranyar, pendiri klub basket Satria Muda ini didaulat sebagai Ketua Ketua Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC). Lewat perhelatan olahraga yang menghabiskan dana sekitar Rp 24 triliun dari APBN itu, nama Erick semakin melambung.

Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...