Agus Gumiwang; Loyalis Jokowi yang Dulu Dipecat Golkar, Kini Mensos

Ameidyo Daud Nasution
Oleh Ameidyo Daud Nasution - Yuliawati
24 Agustus 2018, 19:15
Agus Gumiwang Kartasasmita
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kanan) memberikan ucapan selamat kepada Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita (kiri) saat acara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (24/8).

Politikus Golkar Agus Gumiwang, hari ini resmi dilantik sebagai Menteri Sosial menggantikan Idrus Marham yang terjerat kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap atau PLTU Riau-1. Agus (49 tahun) memiliki karier politik yang panjang, dengan jabatan terakhir sebelum menjadi menteri, sebagai Bendahara Umum dalam Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Agus menyatakan kesiapannya merangkap tugas sebagai bendahara tim kampanye sekaligus sebagai menteri. "Kami upayakan dapat membagi waktu untuk fokus di Kementerian Sosial dan tim kampanye nasional," kata Agus, usai pelantikan dirinya di Istana Kepresidenan, Jumat (24/8).

Namun, Agus menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada Jokowi bila menganggap dia harus mundur sebagai bendahara Tim Kampanye Nasional. "Kami serahkan kepada Presiden," kata dia.

(Baca juga: Jokowi Tunjuk Kilat Agus Gumiwang sebagai Menteri Sosial)

Presiden Jokowi memberi sinyal akan meninjau posisi Agus di tim kampannye karena dirinya berharap tugas kementerian Sosial menjadi prioritas. "Yang paling penting, utamanya tugas kementerian, jangan sampai berimbas oleh masalah (lain)," kata Jokowi.

Agus yang ditunjuk sebagai menteri dalam hitungan sekitar satu jam setelah Idrus mengundurkan diri, dikenal sebagai politikus Golkar yang mendukung Jokowi saat Pemilihan Presiden 2014. Akibat dukungannya kepada Jokowi, Agus pernah dipecat oleh pimpinan Golkar saat itu Aburizal Bakrie (Ical).

Agus Gumiwang Kartasasmita
Agus Gumiwang Kartasasmita menberikan dukungan Golkar untuk Jokowi.  (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Agus bersama Nusron Wahid dipecat dari keanggotaan Golkar pada Desember 2014 karena keduanya mendukung Jokowi-Jusuf Kalla dalam Pemilihan Presiden 2014. Ketika itu, Golkar telah menyatakan sikapnya mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

(Baca juga: Tersangka Kasus PLTU Riau-1, Idrus Marham Mundur sebagai Mensos)

Sikap Agus dan Nusron dianggap pembangkangan terhadap partai, ditambah keduanya mengadukan masalah pemecatannya ke pengadilan, tidak melalui mahkamah partai terlebih dulu. Keduanya bergabung dalam kubu pimpinan Agung Laksono yang menolak kepengurusan di bawah pimpinan Ical.

Saat Setya Novanto mengundurkan diri sebagai Ketua DPR setelah diterpa isu kasus "papa minta saham" Freeport, Agus Gumiwang digadang kubu Laksono sebagai pengganti Setnov. Sementara, kubu Ical mengajukan Ade Komarudin. Belakangan Ade yang menjabat sebagai Ketua DPR sebelum akhirnya diambil alih kembali oleh Setnov.

Meski Agus gagal sebagai Ketua DPR, sejak masa kepemimpinan Airlangga Hartarto di Golkar, dia memegang beberapa jabatan. Saat ini alumni program Doktor Ilmu Pemerintahan Universitas Padjadjaran tersebut menjabat sebagai Sekretaris Fraksi Golkar. Selain itu dirinya juga merupakan pelaksana tugas Ketua Dewan Pimpinan Daerah Golkar DKI Jakarta sejak Maret lalu.

Boleh dibilang Agus yang merupakan putra dari mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) era Orde Baru, Ginandjar Kartasasmita, telah merasakan pahit-manisnya berkarir politik.

Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...