Kekalahan PDIP di Pilkada Dinilai Jadi Ancaman di Pemilu 2019

Yuliawati
Oleh Yuliawati - Dimas Jarot Bayu
28 Juni 2018, 12:00
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua Umum PDIP Megawati
ANTARA FOTO/Moch Asim
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (kanan) didampingi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (kiri) menghadiri Rapat Kerja Daerah Khusus PDIP, di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (3/2/2018).

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang merupakan pemenang Pemilu 2014, menderita banyak kekalahan dalam pemilihan kepala daerah 2018 berdasarkan versi perhitungan cepat (quick count). PDIP hanya menang di enam provinsi atau memperoleh kemenangan 35% dari 17 provinsi yang mengadakan perhelatan pilgub 2018.

Enam provinsi yang berhasil dimenangi PDIP yakni Bali, Jawa Tengah, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Sulawesi Selatan. Di enam provinsi tersebut terdapat empat kader PDIP yang menjadi gubernur dan tiga kader jadi wakil gubernur.

Advertisement

Untuk wilayah kabupaten/kota, kemanangan PDIP lebih banyak dengan menang di 91 daerah atau 60% dari 152 kabupaten/kota yang diikutinya. Dari 91 daerah yang menang, kader yang menjadi kepala daerah 33 dan wakil kepala 38.

(Baca juga: Hasil Hitung Cepat, Lumbung Suara di Jawa Diamankan Pendukung Jokowi)

Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Indria Samego, mengatakan gagalnya PDIP merebut kemenangan dalam Pilkada 2018 dapat menjadi ancaman saat pemilihan perwakilan partai politik (legislatif) di 2019.

Indra mengatakan, perolehan dalam pilkada mencerminkan setidaknya preferensi masyarakat dalam Pemilu 2019. “Hanya tersisa waktu kurang dari satu tahun, akan sulit melakukan konsolidasi,” kata Indra kepada Katadata.co.id dihubungi Kamis (28/6).

Indra mengatakan terdapat dua hal utama yang menyebabkan PDIP gagal dalam pemilihan gubernur, terutama dalam merebut kemenangan di empat provinsi yang menjadi lumbung suara, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera Utara.

(Baca juga: Survei: PDIP, Golkar dan Gerindra Akan Bersaing Ketat di Pileg 2019)

Pertama, PDIP kesulitan memiliki kader yang berkualitas sebagai calon pimpinan daerah. Selain itu, PDIP tidak cermat menunjuk kandidat tanpa melihat preferensi dari daerah pemilihan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement