Bila Diusung Jadi Capres, Gatot Siap Bahas Kabinet dengan Parpol

Yuliawati
Oleh Yuliawati - Dimas Jarot Bayu
24 April 2018, 15:58
Mantan Panglima Gatot Nurmantyo
ANTARA FOTO/Moch Asim
Gatot Nurmantyo saat berpamitan di masa akhir jabatannya di Makoarmatim, Ujung, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (8/12/2017).

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purnawirawan) Gatot Nurmantyo dalam berbagai kesempatan telah menyatakan kesiapannya maju sebagai calon presiden di pemilihan presiden 2019. Meskipun hingga kini belum memiliki kendaraan politik, Gatot mengatakan tak akan sembarangan menerima pinangan partai politik.

Gatot mengatakan sejak awal pengusungannya, dia akan langsung membahas dan bernegosiasi soal pembentukan kabinet dengan partai politik. Tujuannya, apabila terpilih sebagai presiden, dia akan membentuk pemerintahan dengan rantai komando yang efisien yakni tanpa campur tangan dominan dari parpol. 

Advertisement

“Apabila ada partai yg mengusung saya akan bernegosiasi, bahwa pembentukan kabinet dari koalisi akan dibentuk mulai sekarang. Tentunya dengan catatan ada kabinet cadangan 1,2,3 dari partai koalisi,” kata Gatot dikutip dari wawancara acara Satu Meja Kompas TV yang disiarkan pada Senin (23/4) malam.

 (Baca juga: Dilobi Relawan, PKS Tampung Usulan Gatot Nurmantyo sebagai Capres 2019)

Gatot menyinggung soal pembentukan kabinet saat menjelaskan idenya mengenai pemerintahan yang efisien. Dia mengatakan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono karena didukung Partai Demokrat yang memiliki suara besar saat pemilu, dapat menerapkan kabinet presidensial yang tepat.

Hal yang berbeda dia lihat dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo. “Saya melihat sekarang ini terlalu banyak campur tangan partai sehingga garis komando kadang-kadang tidak efisien,” kata Gatot.

Gatot juga menjelaskan, maju sebagai calon presiden merupakan salah satu cara mengabdi kepada bangsa dan negara. Namun, langkahnya maju bila dikehendaki partai politik. “Kalau ada partai-partai yang berkoalisi, yang memanggil saya untuk maju, yang menghendaki itu rakyat juga,” kata Gatot.

Saat ini elektabilitas Gatot masih tertinggal jauh dibandingkan dengan Jokowi dan Ketua Umum Prabowo Subianto. Berdasarkan survei Litbang Kompas pada April 2018, elektabilitas Jokowi mencapai 55,9% , Prabowo sebesar 14,1% dan Gatot hanya 1,8%.

Namun berdasarkan survei Media Survei Nasional (Median) pada Februari 2018, elektabilitas Gatot mencapai 7% atau di posisi ketiga setelah Jokowi (36,2%) dan Prabowo (20,4%).

(Baca juga: Belum Didukung Parpol Jadi Capres, Gatot Nurmantyo Diusung Relawan)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement