Industri Hulu Petrokimia Belum Siap Terapkan Industri 4.0

Dimas Jarot Bayu
6 April 2018, 08:30
Katadata Petrokimia
www.barito.co.id
Industri Petrokimia

Kementerian Perindustrian telah menetapkan lima sektor yang menjadi percontohan dalam penerapan revolusi industri 4.0, salah satunya sektor petrokimia. Namun, pertumbuhan sektor hulu petrokimia yang lambat, membuat sektor ini belum siap menerapkan  teknologi 4.0. 

Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan, investasi di industri hulu petrokimia yang cukup besar terjadi pada 20 tahun lalu. Selanjutnya hingga kini, investasi berjalan lambat.

Apabila penerapan teknologi 4.0 dipaksakan pada industri hulu petrokimia, maka proses produksinya akan terganggu. "Mengalami hambatan yang bisa merugikan sektor industrinya," kata Sigit di acara Indonesia Industrial Summit (IIS) 2018 di Jakarta Convention Centre, Jakarta, Kamis (5/4).

(Baca juga: Masih Segelintir Industri Makanan dan Minuman Terapkan Teknologi 4.0)

Menurut Sigit, penerapan teknologi 4.0 di industri hulu petrokimia dapat dilakukan bukan di divisi produksi inti, melainkan pada bagian yang memiliki tingkat risiko kecil. Penerapannya dapat dilakukan untuk divisi pengemasan maupun pemantauan.

Percepatan penerapan teknologi 4.0 pun terbuka untuk industri hilir dan investasi baru. Karenanya, Kementerian Perindustrian bakal mendorong masuknya investasi baru di industri petrokimia.

Saat ini sendiri, sudah ada investasi baru dari PT Chandra Asri Petrochemical Tbk., yang berencana meningkatkan kapasitas produksi. Candra Asri berencana membangun satu naphta cracker dengan kapasitas sebesar satu juta ton per tahun.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...