Safari Politik, Strategi AHY Jelang Pilpres 2019

Dimas Jarot Bayu
7 Maret 2018, 14:25
The Yudhoyono i
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute Agus Harimurti Yudhoyono berpidato saat peluncuran The Yudhoyono Institute di Jakarta, Kamis (10/8/2017).

Beberapa waktu terakhir putra sulung presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) gencar mengunjungi para elite-elite politik. Pada Selasa kemarin (6/3), AHY berkunjung menemui Presiden RI Joko Widodo, sebelumnya mengunjungi kediaman Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Kamis (1/3).

AHY pun telah meminta bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, yang akan diwakilkan dengan anaknya, Prananda Prabowo bersama Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto beberapa waktu ke depan.

Advertisement

AHY yang menjabat Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Pemenangan Pilkada dan Pilpres Partai Demokrat, sekaligus Ketua Panitia Rapat Pimpinan Nasional Demokrat pada 10-11 April mendatang, memiliki keleluasaan bertemu para elite politik.

Peneliti dari The Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menyebut safari politik AHY dapat menjadi bekal berlenggang dalam ajang Pilpres 2019.

AHY saat ini merupakan pendatang baru dalam kontestasi politik berskala nasional. Sehingga penting bagi AHY untuk mendapatkan pandangan mengenai isu kebangsaan yang terjadi saat ini dari para elite politik.

"Ini seperti 'sekolah politik' bagi AHY," kata Arya ketika dihubungi Katadata.co.id.  (Baca juga: Dekati PDIP, Demokrat Penjajakan Duet Jokowi-AHY di Pilpres 2019)

Dengan mengadakan safari, Arya menilai AHY juga akan dapat mendongkrak popularitasnya karena setiap pertemuannya akan mendapatkan paparan dari media massa.

Menurut Arya, AHY perlu untuk menjaga citranya tetap positif, setelah berbagai survei menjagokan AHY maju dalam cawapres.

Berdasarkan survei terbaru yang dirilis Alvara Research Center pada Jumat (23/2), AHY memiliki elektabilitas paling tinggi dalam kategori cawapres potensial. Sebanyak 17,2% responden memilih AHY maju dalam Pemilu 2019. Posisinya disusul oleh Gatot Nurmantyo (15,2%), Jusuf Kalla (13,1%), Anies Baswedan (9,3%), dan Muhaimin Iskandar (8,9%).

Adapun Indo Barometer dalam survei simulasinya menyebutkan jika Jokowi melawan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, maka AHY diprediksi menjadi sosok paling berpeluang menjadi pendamping Jokowi untuk memenangkan Pilpres 2019. Sebanyak 38,6% responden akan memilih pasangan Jokowi-AHY jika melawan Prabowo-Anies yang didukung 22,2% responden.

Angka tersebut disusul pasangan Jokowi-Gatot Nurmantyo yang dipilih 38,4% responden ketika melawan Prabowo-Anies yang didukung 22,4% responden. Sementara, Jokowi akan dipilih 37,5% responden jika didampingi Ridwan Kamil ketika melawan Prabowo-Anies yang didukung 22,4% responden.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement