Waspadai Dimanfaatkan Pedagang, Industri Minta Pengawasan Post Border

Dimas Jarot Bayu
5 Februari 2018, 19:41
Pelabuhan Ekspor
Agung Samosir|KATADATA
Pelabuhan ekspor dan impor barang.

Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) meminta agar pemerintah menyiapkan petugas di lapangan untuk tetap memperketat pengawasan terkait dipermudahnya pemeriksaan barang di luar kawasan kepabeanan atau post border. Alasannya kemudahan tersebut rawan disalahgunakan oleh para pedagang untuk mengirim barang-barang impor yang dibatasi.

"Masalah pengawasan barang beredarnya yang harus ditingkatkan," kata Sekretaris Jenderal Inaplas, Fajar A.D. Budiyono di Jakarta, Senin (5/2).

Advertisement

Fajar menyatakan, sebenarnya kebijakan post border yang dijalankan pemerintah cukup baik karena akan mempermudah para pelaku industri untuk impor barang dan menyederhanakan tata niaga impor. Waktu bongkat muat barang keluar dari pelabuhan (dwelling time) juga ikut terpangkas.

(Baca juga: Pengawasan Impor Baja hingga Plastik Digeser ke Luar Pelabuhan)

Namun, Fajar mengingatkan apabila kebijakan ini disalahgunakan oleh para trader akan berimbas terhadap industri dalam negeri. Sebab, industri dalam negeri akan kalah bersaing jika trader mengirim barang impor yang dibatasi.

"Kalau memang itu tidak dibarengi pengawasan di post bordernya ya akan mengganggu industri di dalam negeri," kata Fajar.

Untuk itu, dia meminta agar pemerintah melalui Kementerian Perdagangan mampu meningkatkan pengawasan di lapangan dalam implementasi kebijakan ini. "Kementerian Perdagangan yang harus meningkatkan (pengawasan) di post border ini," kata Fajar.

Pemerintah mengeluarkan kebijakan memberikan kemudahan bagi 381 importir sehingga pemeriksaan barang dapat dilakukan di pabriknya, bukan di pelabuhan serta bandara. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, hanya 498 kode HS barang impor yang pemeriksaannya dilakukan secara post border.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement