Usai Ditegur Jokowi, Mendag Menaikkan Target Ekspor Jadi 11%

Michael Reily
2 Februari 2018, 20:37
Enggartiasto Lukita
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Mendag Enggartiasto Lukita (kiri) didampingi Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Oke Nurwan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (31/5).

Kementerian Perdagangan merevisi target ekspor dari tujuh persen menjadi 11%. Perubahan revisi ini setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kegeramannya kepada Kementerian Perdagangan yang masih saja monoton dalam perdagangan internasional.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengungkapkan kenaikan target mengacu pada realisasi  ekspor tahun 2017 yang mencapai 16%, padahal sebelumnya hanya ditagetkan sebesar 5,6%.

Selain itu perbaikan ekonomi global dan peluang meningkatnya kerja sama dalam perdagangan internasional, membuat Enggar lebih optimistis. “Berdasarkan itu, saya targetkan pertumbuhan ekspor 11%, malah saya ingin di atas itu,” katanya saat penutupan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan, Jumat malam (2/2).

(Baca: Luput Garap Ekspor ke Pakistan dan Bangladesh, Jokowi Tegur Kemendag)

Awalnya, Kementerian Perdagangan menargetkan pertumbuhan ekspor hanya mencapai tujuh persen. Namun, berbagai kementerian/lembaga mengusulkan peningkatan target ekspor.

Pemerintah akan menyesuaikan berbagai aturan untuk mengejar pertumbuhan ekspor.“Hal yang akan diubah adalah Peraturan Presiden, Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Menteri bakal disesuaikan jika menghambat perdagangan luar negeri,” tuturnya.

Selain itu, pemerintah akan mengarahkan investasi yang ada di Indonesia untuk berorientasi ekspor. Diharapkan nantinya makin banyak produk hasil manufaktur yang bisa dijual ke luar negeri. 

Perundingan dagang yang bakal segera diselesaikan adalah dengan Australia, European Free Trade Association (EFTA), Iran, Uni Eropa, dan Regional Comprehensive Economics Partnership (RCEP). Sementara, perjanjian dagang yang diusulkan untuk difinalisasi adalah dengan Turki, Peru, Nigeria, Mozambique, Kenya, Morocco, Afrika Selatan, Sri Lanka, Bangladesh, dan Eurasia.

(Baca: Rekor Tertinggi, Ekspor Minyak Sawit 2017 Tembus US$ 22,9 Miliar)

Presiden Jokowi menegur Menteri Perdagangan saat membuka Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan di Istana Negara, Rabu lalu (31/1). Dia memerintahkan Menteri Perdagangan dan jajarannya membenahi perdagangan internasional.

Kinerja ekspor Indonesia mendapat sorotan karena masih kalah dengan negara tetangga, seperti Vietnam, Malaysia, dan Thailand. Sepanjang tahun lalu nilai ekspor Thailand mencapai US$ 236 miliar, Malaysia mencapai US$ 219 miliar (Januari ke November), serta Vietnam mencapai US$ 213 miliar. Sementara Indonesia hanya mencapai US$ 168,7 miliar.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...