Sindiran Politik dalam Panggung Teater Perayaan Ultah Megawati ke-71

Dimas Jarot Bayu
23 Januari 2018, 22:55
Megawati Soekarnoputri
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kelima kiri) bersama mantan presiden Megawati Soekarnoputri (keempat kanan) menyapa para pemain teater Kebangsaan "Satyam Eva Jataye" usai pementasan di Teater Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Selasa (23/1).

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri merayakan hari ulang tahunnya ke-71 yang jatuh pada Selasa (23/1) ini. Perayaan tersebut digelar dengan menghelat pementasan teater kebangsaan berjudul Satyam Eva Jayate di aula Teater Besar Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta.

Menjelang pementasan, Megawati bercerita terkait proses perayaan ulang tahunnya. Dia mengatakan, anaknya Puan Maharani sempat menolak pagelaran pementasannya karena di tahun politik.

Advertisement

Megawati yang beralasan ultahnya tak mungkin diulang berhasil meyakini Puan. "Saya kan akan 17 lagi untuk kedua kalinya," kata Megawati yang membalik angka ulang tahunnya ke-71 itu.

(Baca: Hoaks Jokowi Anak PKI, Megawati Sebut Istilah Politik 1000 Wajah)

Dalam menggelar pementasan teater, Megawati banyak mendapatkan masukan dari sejumlah seniman seperti Butet Kertaradjasa, Djaduk Feriyanto, Sinta Inayah hingga Sudjiwo Tedjo.

Megawati menjelaskan pementasan dengan judul Satyam Eva Jayate, berlatar peristiwa abad 13 ketika era Raden Wijaya, pendiri Majapahit. Lakon ini mengangkat tema perjuangan menegakkan kebenaran di tengah bermacam kegilaan yang terjadi di tengah masyarakat korup.

Cerita ini juga mengangkat persaingan dua tokoh besar politisi yang bersaing memperebutkan puncak kekuasaan. Bermacam cara dilakukan agar memenangkan persaingan, hingga fitnah dan intrik membuat masyarakat terbelah.

Situasi tersebut membuat seorang pemimpin di sebuah kerajaan kemudian tersingkirkan, bahkan ia dibuang ke hutan. Dalam latar belakang pementasan, teater ini disebut mengambil pola alur Ramayana.

Ketika Rama dibuang ke dalam hutan, maka pembuangan itu justru menjadi proses pencarian nilai dan spiritual. Kemudian, tokoh tersebut tercerahkan dan menemukan kebenaran bahwa puncak kekuasaan bukanlah penguasaan dan kekuatan politik.


Lelucon politik 

Lakon Satyam Eva Jayate diperankan Butet Kartaredjasa, Sujiwo Tejo, Happy Salma, Soimah, Sruti Respati, Cak Lontong, Akbar, Inayah Wahid, Luluk Sumiarso, Susilo Nugroho, Marwoto, Andy Sri Wahyudi, Gareng Rakasiwi, Wisben Antoro, dan Joned. Dalam pementasan ini banyak terlihat lelucon politik yang dimainkan oleh para pemeran.

Salah satunya terkait mahar politik, dalam dialog Gareng sebagai prajurit merayu Inayah yang berperan menjadi tuan putri. Ketika itu, Gareng bertanya apakah Inayah merupakan Yenny Wahid yang maju di Pilkada Jawa Timur 2018.

"Mbak Yenny Wahid bukan? calon gubernur Jawa Timur?" tanya Gareng.

Halaman:
Editor: Yuliawati
    Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

    Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

    Ikuti kami

    Artikel Terkait

    Video Pilihan
    Loading...
    Advertisement