Menteri Tjahjo Kumolo Sebut Pilkada Serentak Sedot Dana Besar

Rizky Alika
22 Januari 2018, 16:36
Pilkada DKI II 2017
ANTARA FOTO/Andika Wahyu
Kotak berisi surat suara yang akan dikumpulkan ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) usai pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta putaran kedua di Kantor Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, Rabu (19/4).

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak memakan dana yang lebih besar dari pada pilkada yang diselenggarakan dengan waktu berbeda.

“Pilkada serentak itu justru yang kami tangkap tidak efisien, semakin tinggi biayanya dibandingkan pilkada satuan,” kata Tjahjo di Kompleks Bank Indonesia, Senin (22/1).

Pada 2015 lalu, saat menyelenggarakan pilkada serentak di 269 daerah, dana yang dihabiskan mencapai Rp 7 triliun. Dana ini melonjak Rp 3 triliun dari perkiraan awal Rp 4 triliun. Sementara itu pada 2017 biaya pilkada serentak di 101 wilayah mencapai Rp 5,9 triliun.

(Baca: Ratusan Calon Bersaing di Pilkada, Kampanye Bisa Kerek Konsumsi)

Adapun dalam pilkada serentak di 171 wilayah pada tahun ini diperkirakan akan memakan biaya sebesar Rp 15,5 triliun, dan dikhawatirkan dapat tembus Rp 20 triliun.

"Pilkada serentak, harusnya biaya semakin kecil, tetapi malah semakin besar biayanya," kata Tjahjo.

Halaman:
Editor: Yuliawati
    Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

    Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

    Ikuti kami

    Artikel Terkait

    Video Pilihan
    Loading...