Pemerintah Beri Persyaratan Bila Jepang Bangun MRT Timur-Barat Jakarta

Ameidyo Daud Nasution
20 Januari 2018, 07:00
MRT Jakarta
Arief Kamaludin|Katadata
Pekerja melakukan aktifitas pembangunan proyek Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan bundaran HI, Jakarta, Rabu, (14/12).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membuka kemungkinan Jepang kembali menggarap proyek Mass Rapid Transit  (MRT) dari Timur ke Barat Jakarta. Namun dirinya memberi persyaratan kepada kontraktor yang akan terlibat dalam proyek tersebut.

Persyaratan yang dimaksud Budi adalah adanya kajian dalam pengembangan kawasan terintegrasi atau Transit Oriented Development (TOD). Selain itu pemerintah berharap adanya keterlibatan kontraktor lokal dalam pembangunan infrastruktur transportasi ini.

Advertisement

"Untuk MRT Timur ke Barat kami memang meminta persyaratan yang tinggi," kata Budi di Istana Kepresidenan, Bogor, Jumat (19/1).

(Baca: Pemerintah Akan Panggil Pihak Swasta yang Menghambat Proyek MRT)

Pembahasan soal MRT Timur ke Barat ini memang salah satu materi pembicaraan Presiden Joko Widodo dengan Delegasi Utusan Khusus Perdana Menteri Jepang Toshihiro Nikai hari ini. Selain itu Budi juga memastikan MRT tahap 1 yang sedang dikerjakan akan selesai pda tahun ini.

"Beroperasinya awal 2019 nanti," kata Budi.

Dia juga memperkirakan untuk pembangunan proyek kereta yang membentang dari Timur ke Barat ini paling tidak diperlukan biaya Rp 80 triliun. Ini lantaran rute MRT akan melayang sehingga diperlukan biaya besar.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement