Erupsi Gunung Agung, Bali Rugi Rp 250 Miliar Tiap Hari

Ameidyo Daud Nasution
30 November 2017, 10:19
erupsi Gunung Agung di Bali
ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Asap dan abu vulkanik menyembur dari kawah Gunung Agung di Pura Besakih, Karangasem, Bali, Selasa (28/11).

Menteri Pariwisata Arief Yahya memperkirakan akibat erupsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, sektor pariwisata kehilangan pendapatan sekitar Rp 250 miliar per hari. Asumsinya berdasarkan rata-rata kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 15 ribu tiap hari yang tiap orangnya menghabiskan uang US$ 1200 per hari.

"Apabila ini terus berlanjut selama 36 hari, maka total kerugian mencapai Rp 9 triliun," kata Arief kepada wartawan, Rabu (29/11). Kerugian ini dialami sektor perhotelan, restoran dan transportasi di Bali.

Erupsi Gunung Agung di Bali berdampak signifikan pada target kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada tahun ini. Arief memperkirakan kunjungan turis asing tahun ini hanya akan mencapai 14 juta atau 93-95% dari target tahun ini sebanyak 15 juta.

(Baca: Erupsi Gunung Agung, Menpar Pesimistis Target Turis Asing Tercapai)

Peristiwa erupsi Gunung Agung bersamaan dengan menjelang akhir tahun yang biasanya merupakan masa peak season.  Pada Agustus lalu kedatangan wisatawan asing ke Bali mencapai 20 ribu per hari atau 600 ribu per bulan. "Justru ketika (bisa) panen (wisatawan) malah tidak ada," ujar Arief.

Arief menyatakan telah melapor kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan serta Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengenai target yang meleset tahun ini.

"Kalau melapor secara khusus ke Presiden belum, tapi Presiden sudah membaca juga," katanya.

Luhut sepakat untuk menambah 60 bus untuk memudahkan turis mengakses bandara lain di luar Bali. Beberapa bandara yang dimaksud adalah Banyuwangi, Juanda di Surabaya, hingga Soekarno Hatta di Jakarta.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...