Pengungsi Gunung Agung Terus Bertambah, Bali Butuh Bantuan Logistik

Dimas Jarot Bayu
29 November 2017, 10:21
Erupsi Gunung Agung
ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Seorang warga beraktifitas di ladangnya saat terjadinya kepulan asap dan abu vulkanik dari kawah Gunung Agung di Desa Datah, Karangasem, Bali, Senin (27/11).

Gubernur Bali I Made Mangku Pastika meminta tambahan logistik untuk warga yang mengungsi akibat meningkatnya erupsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali. Pastika memperkirakan akan ada 70 ribu warga yang mengungsi ketika Gunung Agung berstatus awas.

"Apabila potensial pengungsi dari 22 desa itu 70 ribu orang. Secara berangsur pengungsi bertambah terus," kata Pastika melalui video conference di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (28/11).

Advertisement

Pastika mengatakan, kebutuhan logistik yang diperlukan berupa dukungan beras sebanyak 25 ribu ton per hari. Selain itu, ia juga meminta tambahan lauk pauk senilai Rp 10 ribu per kepala setiap hari.

"Kami juga memerlukan peralatan tambahan berupa terpal, matras, selimut, kompor, dan peralatan masak lainnya," tambah Pastika. 

(Baca: BNPB: 100 ribu Penduduk Harus Dievakuasi Akibat Erupsi Gunung Agung)

Selain itu, dia juga meminta adanya alat penyaring, tandon, dan mobil tangki untuk dapat menyediakan air bagi para pengungsi. Pasalnya, saat ini aliran air sungai tercemar akibat bercampurnya debu vulkanik dari erupsi Gunung Agung.

"Kami juga membutuhkan dukungan BBM 1 ton per hari untuk mengatur jalur logistik," kata Pastika.

Pastika mengatakan, saat ini terdapat 40 ribu pengungsi di 217 titik yang sudah disiapkan pemerintah. Warga paling banyak mengungsi di wilayah Karangasem, Bali.

Dia pun memastikan bahwa kondisi pengungsi relatif baik. Pengungsi, lanjutnya, masih memasuki bangunan umum dan pelayanan kesehatannya dibantu oleh Dinas Kesehatan, Polri, dan TNI setempat.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement