Kadin: Selama 10 Tahun Indonesia Alami Deindustrialisasi

Dimas Jarot Bayu
27 November 2017, 17:43
Pabrik otomotif
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi pabrik otomotif. Kadin mengungkapkan Indonesia alami deindustrialisasi.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani menyatakan Indonesia mengalami penurunan pertumbuhan industri atau deindustrialisasi dalam 10 tahun terakhir. Angka kontribusi industri terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) saat ini tak setinggi pada era 1990-an hingga awal 2000.

Rosan mengatakan, kontribusi sektor industri terhadap PDB pada 2016 hanya sebesar 20,15%. Padahal, kontribusi sektor industri terhadap PDB mencapai 29% pada 2001. 

"Selama 10 tahun lebih kita mengalami deindustrialisasi. Bukan berarti tidak tumbuh, tapi pertumbuhan industri kita lebih lambat dari sektor lain," kata Rosan di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (27/11).

(Baca juga: Menperin: Sumbangan Pajak Industri Manufaktur Tumbuh 16,63%)

Menurut Rosan, deindustrialisasi terjadi akibat krisis keuangan global yang berimbas ke Indonesia. Selain itu, masih terdapat berbagai kendala untuk memajukan industri di Indonesia, seperti dari segi insentif, bahan baku, sumber daya manusia, inovasi teknologi.

Rosan pun mengeluhkan harga gas dan listrik yang masih tinggi sehingga menghambat produktivitas industri. "Pemerintah coba menekan harga di sekitar US$ 6, tapi sampai saat ini masih berkisar di angka US$ 9-12. Sedangkan di negara Asean lainnya sudah US$ 3-4," kata Rosan.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...