BPK Temukan Rute Jakarta-London Jadi Penyumbang Kerugian Garuda

Miftah Ardhian
4 Oktober 2017, 18:26
Garuda Indonesia Travel Fair 2017
ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Pengunjung mendatangi Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2017 di DI Yogyakarta, Jumat (10/3).

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah merilis Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I 2017 (IHPS). Salah satu hasilnya yaitu menemukan fakta bahwa salah satu rute penerbangan yang dilakukan oleh PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menyumbang kerugian terbesar pada kinerja keuangan maskapai milik negara tersebut pada tahun 2016 lalu.

Dalam hasil pemeriksaan tersebut, BPK menyimpulkan bahwa kinerja penerbangan internasional milik Garuda belum sesuai dengan target yang diharapkan. Terdapat 28 rute penerbangan internasional yang dilayani belum memberikan keuntungan bagi perusahaan. Adapun, yang paling banyak menyumbang kerugian bagi Garuda adalah rute Jakarta-Singapura-London-Jakarta.

"Akibatnya, penerbangan rute CGK-SIN-LHR-CGK memberikan kontribusi kerugian bagi perusahaan terbesar dibanding rute-rute yang lain sejak dibuka Maret 2016 - Juli 2016 senilai US$ 16,43 juta," mengutip dari IHPS yang disampaikan BPK, Jakarta, Rabu (4/10).

Selain itu, BPK juga menilai performa rute destinasi Area Internasional 3 yang meliputi region China dan Taiwan kurang optimal dan evaluasi rute yang dibuat unit Strategy and Business Development belum memberikan perbaikan yang signifikan bagi perusahaan.

(Baca: September, Anak Usaha Garuda Lepas 15-30 Persen Saham ke Publik)

BPK melihat, hal ini terjadi karena proses perencanaan dan evaluasi rute masih memiliki kelemahan dan slot yang dimiliki Garuda pada rute penerbangan internasional bukan merupakan slot terbaik, sehingga ada keterbatasan untuk mencapai kinerja optimal.

Namun, pada kegiatan pemeliharaan pesawat, hasil pemeriksaan BPK menyimpulkan hal tersebut sudah cukup efisien. Tetapi, masih ada beberapa permasalahan yang harus dibenahi terkait dengan pemeliharaan pesawat.

Pertama, perjanjian pemeliharaan pesawat antara PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aeroasia dan pelanggan tidak secara optimal menjamin pemenuhan hak dan kewajiban para pihak, sehingga berpotensi mengganggu cash flow GMF.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...