Masyarakat Lirik Calon Alternatif di 2019 karena Tak Puas Ekonomi

Dimas Jarot Bayu
2 Oktober 2017, 18:21
infrastruktur
Arief Kamaludin|KATADATA
Pembangunan infrastruktur tak mendongkrak kepuasan masyarakat di bidang ekonomi.

Survei lembaga Media Survei Nasional (Median) menunjukkan sebagian masyarakat Indonesia menghadapi masalah ekonomi dalam kehidupan mereka. Persoalan ekonomi yang menghantui masyarakat membuat mereka cenderung memilih calon alternatif pada pemilihan presiden 2019.

Survei Median menunjukkan sebanyak 43,3% dari 83,3% responden yang menyatakan ada masalah ekonomi. "Hampir separuh merupakan tekanan ekonomi," kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun di Jakarta, Senin (2/10).

Survei Median melibatkan 1.000 responden di seluruh provinsi di Indonesia. Survei yang digelar pada 14-22 September 2017 ini menggunakan multistage random sampling dengan margin of error +/- 3,1% dengan tingkat kepercayaan 95%. Quality control dilakukan terhadap 20%.

(Baca: Elektabilitas Jokowi Tak Capai 50%, Publik Tunggu Calon Alternatif)

Rico mengatakan, terdapat beberapa faktor yang membuat responden menyatakan masalah ekonomi dialami dalam kehidupan mereka. Faktor tersebut yakni keadaan ekonomi sulit dan tingginya harga kebutuhan pokok serta tarif listrik. Selain itu, masalah ekonomi juga muncul akibat masyarakat kesulitan mencari pekerjaan dan mahalnya harga BBM.

Survei Median juga menyebut jika masalah ekonomi menjadi isu yang dianggap masyarakat sebagai kekurangan pemerintah. Sebanyak 79,4% responden yang menyatakan kekurangan di pemerintahan Jokowi, menilai kesulitan kondisi ekonomi menjadi faktor yang paling besar memengaruhi penilaian tersebut (12,4%).

"Sementara, 9,6% menyatakan menyatakan bahwa kekurangan pemerintah yang perlu diperbaiki mengenai harga sembako dan listrik," kata Rico. 

Rico mengatakan, pemerintah perlu memperhatikan masalah ini. Apalagi survei ini menunjukkan hanya selisih 20,4% di antara masyarakat yang menganggap Jokowi berhasil dan sebaliknya.

Menurut survei Median, hanya 59% responden yang menyatakan pemerintah telah berhasil. Keberhasilan pemerintah diukur responden berdasarkan: pembangunan infrastruktur (25,6%), kesehatan gratis (10%) dan bantuan orang miskin (8,3%).

"Pembangunan infrastruktur di lain sisi tidak berdampak langsung kepada himpitan ekonomi yang dialami masyarakat. Ini perlu diperhatikan berbagai pihak," kata Rico. (Baca: CSIS: Elektabilitas Jokowi Teratas, AHY dan Gatot Merambat Naik)

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...