Elektabilitas Jokowi Tak Capai 50%, Publik Tunggu Calon Alternatif

Dimas Jarot Bayu
2 Oktober 2017, 15:56
Joko Widodo & Prabowo
Biro Pers Setpres
Survei Median menunjukkan elektabilitas Jokowi dan Prabowo mencapai 59,4%.

Lembaga Media Survei Nasional (Median) mempublikasikan hasil survei elektabilitas para calon presiden menjelang Pemilu 2019. Hasil survei menunjukkan tingkat elektabilitas Presiden Joko Widodo mencapai 36,2% dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebesar 23,2%. Elektabilitas kedua tokoh bila digabung menjadi 59,4%.

Direktur Eksekutif Median Rico Marbun menyebutkan sisa suara yakni sebanyak 40,6% yang menginginkan tokoh alternatif lain saat Pilpres 2019. "Ada 40,6% publik tidak ingin Prabowo dan tidak ingin Jokowi," kata Rico dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (2/10). 

Advertisement

Tokoh alternatif yang muncul dalam survei ini yakni Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (8,4%), Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan (4,4%), dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (2,8%). 

Selain itu responden mendukung  Wakil Presiden Jusuf Kalla (2,6%), CEO MNC Group Hari Tanoesoedibjo (1,5%), Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie (1,3%), Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (1,2%), dan Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini (1,0%). Sementara, sebanyak 4,1% memilih tokoh lain dan 13,3% memilih tidak tahu atau tidak menjawab.

Rico menyebutkan calon alternatif muncul karena pemerintah saat ini dianggap belum mampu menyelesaikan beragam masalah seperti himpitan ekonomi, isu identitas, serta kebijakan yang dianggap represif.

Berdasarkan survei Median, masalah ekonomi menjadi isu yang dianggap masyarakat sebagai kekurangan pemerintah. Berdasarkan 79,4% responden yang menyatakan adanya kekurangan di pemerintahan Jokowi, kesulitan kondisi ekonomi menjadi faktor yang paling besar memengaruhi penilaian tersebut (12,4%).

"Publik masih mengharapkan munculnya satu tokoh baru yang bisa menyelesaikan masalah-masalah tadi," kata Rico. (Baca: Survei CSIS: Kepuasan Publik Pada Jokowi-JK Naik Terus Jadi 68,3%)

Selain itu, kata Rico, Prabowo masih belum terlihat kemampuannya menyelesaikan masalah yang terjadi di Indonesia saat ini. Atas dasar itulah, muncul beberapa nama lain sebagai calon alternatif.

"Mungkin asosiasi terhadap kompetensi menyelesaikan masalah belum muncul di figur Pak Prabowo," kata Rico.

Karena itulah, dari suvei Median muncul nama SBY sebagai calon alternatif. SBY menjadi calon alternatif paling tinggi dengan elektabilitas sebesar 8,4%.

Menurut Rico, nama SBY mencuat karena dirinya dianggap pernah menjadi Presiden RI keenam. Sehingga, memiliki kompetensi untuk menyelesaikan masalah yang dianggap terjadi pada pemerintahan saat ini.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement