Peretail Mengeluh Transaksi Turun Setelah Larangan Gesek Ganda Kartu

Dimas Jarot Bayu
13 September 2017, 15:07
Giant
ANTARA FOTO/FB Anggoro

Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) mengeluh transaksi perdagangan sempat mengalami penurunan setelah beredar kabar penggesekan kartu kredit dan debit di mesin kasir menyebabkan pencurian data nasabah.

Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey mengatakan pembatalan transaksi non tunai  terjadi di daerah karena publik salah kaprah menangkap informasi itu. (Baca: BI Larang Kartu Kredit dan Debit Digesekkan Dua Kali)

"Selama dua sampai tiga hari setelah berita itu marak beredar, saya mendapat informasi di daerah banyak customer yang membatalkan belanja, kami belum menghitung jumlah penurunannya," kata Roy di Jakarta, Rabu (13/9).

(Baca juga: Gesek Kartu Debit dan Kredit di Mesin Kasir Dikenai Sanksi Berat)

Roy meminta agar pejabat publik dapat menyosialisasikan Peraturan BI Nomor 18/40/PBI/2016 yang melarang penggesekan ganda dengan benar dan akurat. Hal ini dilakukan agar informasi yang sampai ke publik tidak multitafsir.

"Hati-hati menyampaikan pernyataan, apalagi tidak dalam pernyataan resmi. Pernyataan pejabat publik bisa membuat konsumen batal melakukan transaksi," tutur Roy.  (Baca: Berbahaya, Kartu Kredit dan Debit Jangan Digesekkan ke Mesin Kasir)

Roy memastikan tidak ada kebocoran data pribadi dalam penggesekan ganda (double swipe) atas penggunaan kartu kredit atau debit untuk transaksi non-tunai. Penggesekan ganda hanya digunakan merchant untuk memvalidasi transaksi non tunai yang dilakukan konsumen.

(Baca: Berbahaya, Kartu Kredit dan Debit Jangan Digesekkan ke Mesin Kasir)

"Fungsi mengambil data di kartu supaya dibaca bank diwakili EDC dan bank melakukan pengkreditan atau pendebitan. Bagaimana retail supaya punya pencatatan? Karena kalau tidak cash harus dibuktikan," ujar Roy.

Roy menuturkan hanya data mengenai nomor kartu yang akan dicatat ketika penggesekan ganda. Dia pun memastikan data transaksi aman karena dilakukan terpusat dan tersimpan dengan baik di server komputer masing-masing perusahaan.

"Data ini hanya bisa diakses oleh mereka yang memiliki otoritas," kata Roy. (Baca: Polisi Dalami Dugaan Pihak Bank Terlibat Kasus Pencurian Data Nasabah)

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...