Produsen Maknyuss Klaim Tak Tahu Larangan Beli Beras Subsidi

Michael Reily
24 Juli 2017, 06:30
beras
Katadata | Arief Kamaludin

PT Indo Beras Unggul (IBU) menyatakan tidak mengetahui adanya peraturan yang melarang pembelian gabah yang mengandung subsidi pemerintah dari petani. "Kami melakukan proses pembelian gabah melalui belanja umum yang dilakukan juga oleh para pengusaha penggilingan lain," kata Juru Bicara PT IBU Jo Tjong Seng pada Ahad (23/7). 

Polisi menggerebek gudang beras milik PT IBU pada Kamis (20/7) lalu dengan tuduhan mengoplos beras subsidi yang dijual sebagai beras premium dengan merk Manknyuss dan Cap Ayam Jago. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan pelaku diduga menggunakan beras berjenis IR 64 yang mendapat subsidi input dari pemerintah. 

Selama ini pemerintah telah memberikan subsidi input dalam proses produksi beras ke petani berupa pemberian benih dan pupuk. Selain itu ditambah bantuan sarana dan prasarana bagi petani dari pemerintah.

(Baca: Mantan Menteri Pertanian Ikut Tercoreng Kasus Beras "Maknyuss")

Di luar subsidi input, terdapat subsidi beras sejahtera (rastra) untuk rumah tangga sasaran (pra sejahtera) dengan distribusi lewat satu pintu melalui Bulog dan tidak diperjual-belikan di pasar.

Tim Satgas Pangan menuding  memainkan harga beras subsidi untuk mengambil keuntungan tinggi dari selisih harga  beras subsidi yang dijual dengan harga beras premium. Harga beras di petani sekitar Rp 6.000 - Rp 7.000 per kilogram, kemudian  dijual ke masyarakat dengan harga Rp 20.400 per kilogram.

Jo Tjong Seng menyatakan perusahaan mengambil jenis varietas yang menjadi pilihan konsumen. "Varietas yang paling banyak disukai konsumen adalah IR64," kata Jo Tjong Seng alias Asen.

Asen ini juga menambahkan gabah yang diambil berasal dari petani dan kelompok tani serta pengumpul di Bekasi dan Subang serta Provinsi Banten. Dalam proses pemilihan isi dan pengemasan, pihak IBU telah memilah beras sesuai aturan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk kualitas premium.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...