Kematian Corona Tembus 1 Juta Orang, Kian Mengancam di Musim Dingin

Yuliawati
Oleh Yuliawati
29 September 2020, 09:48
pandemi corona, virus corona, covid-19, ancaman corona musim dingin
ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Ismai
Warga berjalan di sepanjang jalan saat hujan salju pertama musim dingin di Srinagar, India, Kamis (7/11/2019).

Kasus infeksi virus corona atau Covid-19 di dunia mencapai 33,53 juta per Selasa (29/9). Hingga hari ini virus Covid-19 menyebabkan 1 juta pasien meninggal dan 24,86 juta berhasil sembuh.

Penyebaran kasus Covid-19 paling banyak berasal dari Amerika Serikat (AS) dengan jumlah 7,35 juta yang menyebabkan 209 ribu orang meninggal dunia. Posisi kedua ditempati India sebanyak 6,14 juta dengan 96 ribu orang meninggal. Kemudian Brazil berada di posisi ketiga dengan jumlah 4,7 juta orang dan 142 ribu meninggal dunia.

Advertisement

Penyebaran Covid-19 diperkirakan akan terus meningkat seiring negara-negara di bagian utara yang memasuki musim dingin. Meskipun belum diketahui secara pasti pengaruh musim terhadap ketahanan virus, tetapi peneliti melihat perubahan perilaku manusia saat pergantian musim menjadi kunci utama penyebaran virus.

Profesor penyakit menular di University of Washington John Lynch, mengatakan kebiasaan orang-orang saat musim dingin yang lebih meluangkan waktu untuk berada di dalam ruangan akan memperbesar peluang penularan virus.

“Kami melihat transmisi virus terjadi sebagian besar di dalam ruangan. Tempat kerja pun terbatas sehinga orang tidak dapat berjaga jarak,” kata Lynch dikutip dari VOA News, pekan lalu.

Selain itu, kurangnya sinar matahari dapat mengurangi kadar vitamin D dalam tubuh sehingga melemahkan sistem kekebalan. Selain itu, peluang risiko penularan melalui udara di musim dingin karena karakteristik virus SARS-CoV-2 yakni penyebab penyakit Covid-19, lebih bertahan pada kondisi kering dan dingin. Kelembapan udara rendah juga mendorong penguapan tetesan virus menjadi partikel aerosol kecil di udara.

Profesor Pablo Murcia, ahli virologi di Glasgow University menyoroti peningkatan kematian akibat flu selama musim dingin. Dia megatakan flu merupakan mikroorganisme parasit penting dalam tubuh manusia.

“Kami mengalami kematian berlebih akibat flu setiap musim dingin tiba, sehingga sebelum SARS-CoV-2 kami benar-benar harus menjaga diri kami sendiri dan mendapatkan vaksin,” kata Murcia, dikutip dari BBC.

Negara-negara di Eropa pun memperkirakan kasus akan meningkat tajam selama musim dingin. Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan negaranya bisa menghadapi lebih dari 19.000 kasus baru setiap hari menjelang Natal. Moskow telah mulai membuka kembali bangsal rumah sakit karena infeksi di ibu kota Rusia melonjak.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement