Blockchain Bantu Konsumen Akses Informasi Produk yang Transparan

Image title
24 November 2020, 17:31
produk ramah lingkungan, blockchain,
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww.
Konsumen saat belanja di sebuah supermarket di Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Minggu (7/6/2020). Di masa pandemi, konsumen semakin melek terhadap data produk yang akan dikonsumsi.

Pandemi Covid-19 membawa perubahan yang positif terhadap kesadaran masyarakat terhadap penggunaan data. CEO dan Founder Databott Regi Wahyu mengatakan terdapa tren kebiasaan konsumen yang semakin memperhatikan data makanan yang akan dikonsumsinya.

"Terima kasih kepada pandemi, sebagai orang data ini adalah transformasi besar-besaran sehingga konsumen lebih melek data," kata Regi dalam webinar bertajuk Menjadi Konsumen Cerdas dengan Program Berkelanjutan, kerja sama Unilever dengan Katadata Selasa (24/11).

Regi menyebut sejak beberapa tahun lalu, konsumen sudah memperhatikan data pada label kemasan suatu produk. Mayoritas konsumen pertama kali melihat label harga, setelah itu bahan-bahan dan tanggal kadaluarsa. Seiring tren membaca label semakin meningkat, Regi menekankan pentingnya produsen untuk memberikan detail informasi terhadap barang yang diproduksi hingga barang didistribusikan.

Regi menjelaskan teknologi blockchain memungkinkan data dapat diintegrasikan secara digital. Sehingga memungkinkan perusahaan menyajikan informasi yang detail, salah satunya diterapkan Halal Blockchain yang bekerja sama dengan McDonald yang memberikan informasi mengenai kehalalal produk ayam.

Advertisement

“Melalui QR Code yang tertera pada produk perseroan, pelanggan dan konsumen bisa mengakses proses potong ayam secara transparan, sesuai dengan syarat Islam yang disyaratkan oleh LPPOM MUI,” ujar Regi.

Penggunaan teknologi blockchain dapat dikembangkan dalam menyajikan informasi yang detail seperti asal muasal produk, proses produksi, distribusi dan lainnya. Pemberian informasi yang transparan ini semakin penting untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas produk. "Selain transparan, data-data dalam blockchain telah aman, terjamin dan dapat dipertanggungjawabkan," kata Regi.

Regi menilai pemberian informasi yang transparan akan memberikan keuntungan buat perusahaan seperti prospek bisnis dan pencitraan perusahaan atau brand image yang berdampak pada kepercayaan konsumen. Dia yakin, penggunaan teknologi blockchain ini akan semakin penting untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan konsumen akan transparansi data.

Konsumen Anggap Penting Keberlanjutan Lingkungan

Selain transparansi, konsumen juga semakin menaruh perhatian dengan produk yang berkelanjutan. Menurut survey World Wildlife Fund for Nature (WWFH) pada 2018 sebanyak 63% konsumen bersedia untuk menggunakan produk maupun layanan berkelanjutan.

Sedangkan 61% di antaranya mulai bertanggung jawab terhadap lingkungan, 52% konsumen nyaman untuk berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Sayangnya, terdapat 53% konsumen mengalami kesulitan untuk menemukan produk layanan ramah lingkungan.

Director Footprint & Market Transformation WWF Aditya Bayunanda menyatakan, untuk mendukung program keberlanjutan, pihaknya melakukan pendekatan dengan produsen agar menimalisir produk berbahan plastik. Hal itu sejalan dengan fenomena masyarakat yang saat ini mulai sensitif terhadap isu ramah lingkungan.

Halaman:
Reporter: Annisa Rizky Fadila
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement