Menteri ESDM Targetkan Pengganti Shell di Blok Masela Tahun Ini
Proses pencarian mitra untuk pengembangan Blok Masela masih berlangsung. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menargetkan kontraktor pengganti Shell di Blok Masela dapat rampung tahun ini. Sebelumnya, Royal Dutch Shell memutuskan hengkang dari proyek itu pada pertengahan 2020 lalu.
Sembari mencari mitra untuk Inpex Corporation, Shell tetap berkomitmen memenuhi program kerja sesuai rencana pengembangan Plan of Development (PoD).
SKK Migas selaku regulator hulu migas juga terus mendukung kebutuhan untuk pengembangan Blok Masela, misalnya dalam membebaskan lahan untuk pembangunan proyek tersebut. "Pemerintah tetap berkomitmen 2027 beroperasi," ujar Arifin dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (7/1).
Arifin juga membeberkan rencana pada proyek minyak dan gas (migas) laut dalam atau Indonesia Deepwater Development (IDD) tahap II setelah Chevron menyatakan hengkang. Chevron tengah membuka diskusi dengan ENI perusahaan migas asal Italia.
Arifin menargetkan proses tersebut dapat rampung pada kuartal pertama tahun ini. "ENI menunjukkan minatnya yang serius ada 800 MMscfd yang diproduksi di sana mendukung LNG Bontang," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji berjanji akan memulai pembahasan pengembangan Blok Masela dalam waktu dekat ini. "Kami akan membahas ini dengan seksama. Semoga berjalan lancar," kata dia kepada Katadata.co.id beberapa waktu lalu.
Shell telah membuka datanya kepada sejumlah investor untuk menggantikan posisinya di Blok Masela. Dari catatan Katadata.co.id, sebanyak 32 perusahaan telah menyatakan minatnya mengembangkan LNG Abadi Blok Masela. Namun, sampai sekarang belum terdengar siapa calon kuatnya.
Tanpa mitra, Inpex akan kesulitan dalam mengembangkan blok tersebut. Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan saat ini proses open data room Blok Masela masih berlangsung. Begitu juga dengan diskusi komersial antara Shell dengan beberapa calon penggantinya.
Namun, ia tak dapat membeberkan detail diskusi itu karena melalui proses business to business yang tak melibatkan SKK Migas. Julius menargetkan proses pencarian partner Blok Masela diharapkan dapat rampung pada akhir 2021. “Kami hanya menerima laporan update saja dari Inpex. Detailnya kami tidak tahu," kata dia.