Kisruh Pertamina Batalkan Impor dari Mozambik, Ahok Lapor ke BUMN

Image title
6 Januari 2021, 20:20
Ahok, LNG, impor gas, pertamina, mozambik
Arief Kamaludin|Katadata
Ilustrasi.

Perusahaan pelat merah, Pertamina, terancam menghadapi gugatan dari perusahaan asal Amerika, Anadarko Petroleum Corporation. Anadarko dikabarkan menagih Pertamina membayar kerugian akibat pembatalan perjanjian jual beli gas alam cair liquefied natural gas (LNG) pada Februari 2019.

Dalam perjanjian itu, Pertamina akan mengimpor 1 juta ton (MTPA) gas per tahun dari Mozambik LNG1 Company Pte Ltd yang dimiliki Mozambique Area 1, anak usaha Anadarko, dalam jangka waktu 20 tahun.

Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok buka suara perihal kisruh tersebut. Dia mengatakan sejak Februari 2020 telah meminta penjelasan ke direksi Pertamina terkait potensi gugatan dalam kontrak pembelian LNG tersebut.

Ahok mengatakan komisaris telah mengevaluasi kebijakan Pertamina yang mengimpor LNG di tengah pasokan dalam negeri yang berlebih. Namun, ia tak membeberkan secara rinci mengenai hasil evaluasi tersebut.

Advertisement

Menurutnya, para direksi saat ini tengah berdiskusi untuk mengatur masalah yang tengah menerpa perusahaan migas pelat merah tersebut. "Sejak Februari, dewan komisaris sudah mempersoalkan, dan meminta direksi selesaikan dengan baik pembelian yang dilakukan di masa empat direktur utama," kata Ahok kepada Katadata.co.id, Rabu (6/1).

Ahok telah melaporkan persoalan yang membelit Pertamina kepada Kementerian BUMN. Namun, ketika dikonfirmasi perihal gugatan tersebut, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga enggan memberikan penjelasan. "Tanya ke Pertamina saja mengenai detailnya," ujarnya.

Katadata.co.id pun mencoba menghubungi SVP Corporate Communication & Investor Relation PT Pertamina (Persero), Agus Supriyanto. Namun yang bersangkutan juga enggan menjelaskan. "Segera akan kami share jawabannya. Setelah diskusi pihak internal selesai," ujarnya.

Mantan Direktur Pemasaran Korporat Pertamina Basuki Trikora Putra pernah menjelaskan alasan Pertamina mengimpor LNG dari Mozambik. Ketika itu dia mengatakan, pembelian LNG dari Mozambik rencananya untuk kebutuhan domestik, yang mayoritas digunakan untuk listrik dan kilang Refinery Development Master Plan (RDMP). Pertamina memilih impor untuk mendapatkan harga lebih murah dan dinilainya menguntungkan.

Impor di Tengah Pasokan LNG Domestik yang Berlebih

SKK Migas menyoroti langkah Pertamina yang pernah membuat kontrak impor LNG dalam jangka panjang. Deputi Keuangan SKK Migas, Arief S Handoko, menyebut impor tak tepat di tengah pasokan LNG di dalam negeri yang cukup melimpah. "Negeri kita banyak LNG kok malah impor. Enggak ada semangat memperbaiki current account deficit," kata Arief.

Ia menduga kebijakan Pertamina yang menandatangani pembelian LNG dari Mozambik lantaran perusahaan ingin mencari untung. Namun, sayangnya tanpa perhitungan matang. "Mau mencari profit besar tanpa perhitungan yang matang dan tidak memperhatikan produksi LNG dalam negeri," ujar dia.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement