Distribusi Vaksin Tak Merata, WHO Sebut Dunia di Ambang Bencana Moral

Yuliawati
Oleh Yuliawati
19 Januari 2021, 17:08
WHO, pandemi corona, vaksin virus corona
TWITTER @WHO
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut dunia di ambang bencana moral karena ketidakadilan distribusi vaksin Covid-19.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut dunia sedang di ambang "bencana moral yang dahsyat" karena distribusi vaksin virus corona yang tidak merata. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan saat ini tercipta ketidakadilan vaksinasi Covid-19 antara negara kaya dan miskin.

Ia mengatakan lebih dari 39 juta dosis vaksin telah diberikan di 49 negara-negara yang kaya, tetapi rata-rata negara miskin hanya memiliki 25 dosis. Anak muda yang sehat di negara kaya mendapat suntikan terlebih dulu dibandingkan orang-orang yang rentan di negara-negara yang lebih miskin.

"Saya harus terus terang: dunia berada di ambang bencana kegagalan moral - dan harga kegagalan ini akan dibayar dengan nyawa dan kehidupan di negara-negara termiskin di dunia," kata Tedros dikutip dari BBC, Selasa (19/1).

Tedros mengatakan negara kaya yang memburu vaksin akan merugikan diri sendiri karena akan menaikkan harga vaksin dan mendorong penimbunan. "Pada akhirnya, tindakan ini hanya akan memperpanjang pandemi, pembatasan-pembatasan yang diperlukan untuk mengatasinya, serta penderitaan manusia dan perekonomian," kata dia.

Tedros menyebut pada saat Hari Kesehatan Dunia pada 7 April akan meluncurkan program kerja sama pengadaan vaksin global dengan skema Covax. Pada saat peluncuran dia menargetkan negara-negara berkembang dan miskin telah dapat menerima vaksin. "Sebagai simbol harapan untuk mengatasi pandemi dan mengatasi ketidaksetaraan yang mengakar pada berbagai tantangan kesehatan global," kata Tedros.

Advertisement



Hingga saat ini, lebih dari 180 negara telah menandatangani prakarsa Covax. Tujuannya untuk menyatukan negara-negara menjadi satu blok sehingga mereka memiliki kekuatan untuk bernegosiasi dengan perusahaan obat.

Sembilan puluh dua negara merupakan berpenghasilan rendah atau menengah, akan mendapatkan vaksin yang dibayar dengan dana dari sejumlah donor.

"Kami telah mendapatkan dua miliar dosis dari lima produsen, dengan opsi lebih dari satu miliar dosis vaksin lagi, dan kami berencana untuk memulai pengiriman pada Februari," kata Tedros.

Merespons peringatan Tedros, Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan, Inggris merupakan pendukung finansial terbesar untuk mendukung akses vaksin ke negara miskin dan berkembang. Pemerintah Inggris menyediakan £ 548 juta atau sekitar Rp 10,5 triliun untuk program Covax.

Kanada merupakan negara yang mendapat tudingan membeli vaksin terlalu banyak sehingga persediaannya cukup untuk memvaksin setiap warganya sebanyak lima kali.

Pada bulan Desember, Karina Gould, menteri pembangunan internasional Kanada, membantah tuduhan tersebut karena dosisnya belum diberikan. Dia mengatakan Kanada menyediakan C $ 485 juta atau sekitar Rp 5,3 triliun untuk membantu negara-negara berkembang mengatasi Covid-19.

Hingga hari ini berdasarkan data Worldometer,  akumulasi jumlah infeksi Covid-19 di dunia mencapai 96 juta kasus yang menimbulkan 2 juta orang meninggal dunia.  Pakar WHO, Mike Ryan, memperkirakan jumlah kematian akibat Covid-19 akan bertambah menjadi 100 ribu kasus per pekan.

Pejabat WHO itu mengatakan bahwa jumlah kasus terus bertambah di Amerika, Pasifik barat serta Afrika selama beberapa pekan terakhir.  Di Amerika, angka kematian mendekati 1 juta dengan menyumbang 47% dari total kematian akibat Covid-19 secara global pada pekan lalu.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement