Jelang Pelantikan, Biden Pimpin Peringatan Kematian 400 Ribu Warga AS

Image title
Oleh Antara
20 Januari 2021, 13:50
Biden, pelantikan presiden, covid-19
ANTARA FOTO/REUTERS/Eduardo Munoz/foc/cf
Seorang pendukung Presiden Amerika Serikat terpilih Joe Biden menaiki papan seluncur di dekat Gedung Putih menjelang pelantikan Joe Biden di Washington, Amerika Serikat, Selasa (19/1/2021).

Menjelang pelantikan, Presiden Amerika Serikat terpilih Joe Biden memimpin peringatan nasional untuk menghormati 400 ribu orang Amerika yang telah meninggal karena Covid-19.

Peringatan nasional itu terjadi beberapa jam sebelum Presiden Donald Trump akan meninggalkan Gedung Putih untuk terakhir kalinya dan menyerahkan kursi kepemimpinan AS.

AS saat ini dilanda krisis kesehatan masyarakat terbesar, kehancuran ekonomi dan pergolakan politik yang hebat.

Upacara yang dipelopori oleh Biden dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris dari markas Lincoln Memorial menandai pejabat pertama pemerintah federal yang memberikan penghormatan kepada  korban tewas akibat pandemi.

"Untuk menyembuhkan, kita harus ingat. Terkadang sulit untuk mengingat, tapi begitulah cara kita menyembuhkan. Penting untuk melakukan itu sebagai sebuah bangsa," kata Biden, dikutip dari Reuters.

Saat dia berbicara, 400 lampu yang berjejer di sisi Kolam Refleksi Lincoln Memorial menyala dengan terang untuk menghormati nyawa yang hilang, diiringi lagu "Hallelujah" yang dinyanyikan Yolanda Adams, kemudian hening sejenak.

Perawat rumah sakit Michigan, Lori Marie Key menyanyikan "Amazing Grace" sebelum Biden naik podium. Setelah dia berbicara, sekitar 4 mil (6,5 km) jauhnya, lonceng Katedral Nasional berdentang 400 kali. "Meskipun kami mungkin terpisah secara fisik, kami orang Amerika bersatu dalam semangat," kata Harris sebelum memperkenalkan Key.


Kasus Covid-19 di Amerika Serikat pada Selasa mencapai 24 juta dan 400 ribu meninggal. Negara ini memiliki rata-rata lebih dari 200 ribu kasus baru dan 3.220 kematian sehari selama seminggu terakhir, dan memiliki angka kematian Covid-19 tertinggi di dunia.

Kehilangan nyawa yang tak henti-hentinya telah menempatkan beban khusus pada para tenaga kesehatan saat pandemi.

"Anda dikelilingi oleh semua penyakit mengerikan yang tidak dapat Anda perbaiki - setiap saat," kata Dr Mangala Narasimhan, yang mengawasi tim ICU untuk rumah sakit Northwell Health, penyedia layanan kesehatan terbesar di negara bagian New York.

"Ini benar-benar beban mental yang sangat besar pada tenaga kerja perawatan intensif, melakukan ini hari demi hari selama hampir satu tahun sekarang," katanya kepada Reuters.

Biden telah berjanji untuk menjadikan bantuan virus corona sebagai prioritas utama setelah resmi menjabat. Banyak dari rencana kebijakannya bertentangan dengan pendekatan pemerintahan Trump terhadap pandemi.

Rencana Biden termasuk kewajiban penggunaan masker yang akan berlaku di gedung-gedung pemerintah, pesawat dan bus, serta komitmen ulang kepada Organisasi Kesehatan Dunia setelah AS yang dipimpin Trump keluar dari badan tersebut.

Biden juga menghadapi tugas berat untuk mengawasi kampanye vaksin Covid-19 nasional, upaya imunisasi terbesar dan paling kompleks dalam sejarah AS. Dia telah berjanji untuk memvaksinasi 100 juta orang Amerika dalam 100 hari pertama menjabat.

Reporter: Antara
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...