Tiongkok Bongkar Jaringan Pemalsu Vaksin Covid-19

Yuliawati
Oleh Yuliawati
2 Februari 2021, 14:41
vaksin virus corona palsu, Tiongkok, vaksin covid palsu
ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Garcia Rawlins/rwa/cf
Warga Tiongkok berbaris untuk melakukan tes nukleat asam menyusul penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) di Beijing, China, Jumat (22/1/2021).

Polisi Tiongkok menangkap lebih dari 80 orang dan menyita sekitar tiga ribu dosis vaksin virus corona palsu. Komplotan ini diduga memproduksi vaksin palsu sejak September tahun lalu dan menjualnya ke luar negeri.

Xinhua menyebutkan bahwa polisi Tiongkok telah melacak semua persediaan vaksin palsu tersebut. Para pemalsu membuat vaksin berisi larutan infus garam. 

Global Times menyebutkan para tersangka diduga hendak mengirim vaksin palsu tersebut ke luar negeri. Media yang mendapat dukungan pemerintah ini, mengutip pernyataan dari narasumber yang dekat dengan produsen vaksin utama buatan Tiongkok.

Xinhua mengatakan polisi melancarkan operasi pelacakan vaksin palsu tersebut ke banyak tempat, seperti Beijing, Shanghai dan provinsi timur Shandong.

Saat ini negara-negara di dunia berlomba-lomba mendapatkan vaksin virus corona dengan harapan mengakhiri pandemi yang sudah berlangsung selama setahun. Negara-negarakaya memborong vaksin sehingga membuat kenaikan harga.

Perusahaan farmasi pun menghadapi kendala memenuhi permintaan global. Dua perusahaan farmasi Pfizer-BioNTech dan AstraZeneca kesulitan dalam mengirimkan vaksin sesuai kontrak untuk kawasan Uni Eropa.

Pfizer menyebut keterlambatan karena membuat perubahan pada proses manufaktur yang akan mendorong produksi. Adapun AstraZeneca menyebut memangkas pasokan vaksin hingga 60 % ke Uni Eropa akibat permasalahan produksi. Uni Eropa sempat khawatir akan keterlambatan pasokan tersebut dan memaksa  dua perusahaan memenuhi kontrak.

Advertisement

Indonesia mendapatkan komitmen dan opsi untuk mendatangkan sebesar 663 juta dosis vaksin dari AstraZeneca dari Inggris, Sinovac dari Tiongkok, Novavax dari Amerika dan Kanada, serta Pfizer dari Amerika.

Hari ini kembali datang 10 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk atau bahan baku dari Sinovac.  Nantinya, bahan baku itu akan diproduksi oleh Bio Farma. Perusahaan pelat merah itu menyebut proses produksi memerlukan waktu sekitar satu bulan.

"Kurang lebih satu bulan sampai memperoleh lot release dari BPOM, diproduksinya secara bertahap," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Bio Farma, Bambang Herianto, kepada Katadata.co.id pada Senin (1/2).

Lebih lanjut Bambang mengatakan pihaknya telah memproses 15 juta bahan baku yang datang pada 12 Januari 2021. Kemudian pihaknya mulai memproduksi vaksin Covid-19 itu pada 14 Januari 2021.

Dengan begitu, sebanyak 18 juta vaksin virus corona dari Sinovac yang sudah ada di Indonesia. Jumlah tersebut terdiri dari 3 juta vaksin jadi dan 15 juta dalam bulk vaksin. Secara total, Sinovac berencana mengirimkan 140 juta vaksin pada tahun ini.

Selain vaksin Covid-19 dari Sinovac, Indonesia akan kedatangan pasokan vaksin virus corona AstraZeneca sebanyak 13,7 juta hingga 23,1 juta pada tahun ini. Vaksin tersebut bakal dikirimkan dalam dua tahap, yaitu sebanyak 25-35% dari alokasi tahap awal pada kuartal I 2021, dan 65-75% pada kuartal II tahun ini.

Reporter: Antara

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement