Google Pilih Katadata & 10 Media di Dunia Lawan Hoaks Vaksinasi Corona

Yuliawati
Oleh Yuliawati
16 Maret 2021, 20:40
Google, katadata, cek fakta, Google News Initiative
Katadata
Pendiri dan jajaran manajemen Katadata. Google memilih Katadata bersama 10 media lain di dunia untuk memerangi hoaks vaksinasi Covid-19

Google menggandeng 11 media dari berbagai negara untuk memerangi kekeliruan informasi dan hoaks vaksinasi Covid-19 di seluruh dunia. Katadata.co.id bersama 10 media tersebut dipilih Google melalui proses seleksi terhadap 309 media asal 74 negara yang mengajukan program cek fakta melawan hoaks vaksinasi. 

Setelah satu tahun pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia, saat ini semua negara sedang gencar menjalankan program vaksinasi. Di tengah upaya yang disebut ‘game changer’ tersebut, bertebaran banyak informasi keliru dan hoaks soal vaksin.

Advertisement

Google melihat para wartawan dapat berperan utama meluruskan kekeliruan informasi dan menyampaikan fakta sebenarnya melalui medianya masing-masing. Karena itulah, dengan mengalokasikan open fund US$ 3 juta, Google melalui Google News Initiative (GNI) merilis program cek fakta untuk menyampaikan informasi vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat, khususnya masyarakat marjinal dan kurang tersentuh informasi.

Ada lebih 309 program yang diajukan media dari 74 negara. Setelah diseleksi oleh 17 juri dan satu juri ahli, Google memilih program yang diajukan oleh 11 media.

Ada tiga poin utama penilaian. “Audiensnya menjangkau masyarakat yang kurang terlayani informasi, eksplorasi format baru cek fakta, dan berdampak besar terhadap masyarakat,” kata pihak Google dalam pengumumannya, Selasa (16/3). Pengumuman resmi Google dapat dibaca dalam tautan ini

Di Asia, media online ekonomi dan bisnis Katadata.co.id dan satu media asal India dipilih Google untuk menjalankan program tersebut. Sedangkan sembilan media lainnya berasal dari Afrika, Eropa, Selandia Baru dan benua Amerika.

Menanggapi pemilihan tersebut, Co-Founder dan CEO Katadata Indonesia Metta Dharmasaputra mengatakan, salah satu kewajiban media massa adalah menyajikan informasi dan berita yang benar dan akurat. “Sudah menjadi kewajiban media massa, termasuk Katadata untuk meluruskan informasi yang tidak benar, khususnya mengenai vaksin Covid-19,” katanya.


Katadata menggandeng Asparindo

Sejak berdiri tahun 2012, Katadata mengusung jurnalisme berbasiskan data dan konten berkualitas dalam  penyajian informasi kepada masyarakat. Pada Mei 2018, Katadata bersama 21 media siber arus utama di Indonesia dan lembaga Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) meluncurkan Cekfakta.com. Ini proyek kolaboratif pengecekan fakta untuk menyajikan informasi yang benar dan melawan penyebaran hoaks.

Sejak pandemi Covid-19 merebak di Tanah Air, Katadata membuat situs mikro “Pantau Data Corona Indonesia” yang memuat banyak data dan informasi perkembangan harian wabah tersebut. Selain itu, Katadata bersama puluhan media lain menginisiasi gerakan “Media Lawan Covid-19” untuk meluruskan informasi sekaligus mengkampanyekan penerapan protokol kesehatan selama pandemi.

Terkait dengan vaksinasi dan program cek fakta GNI, Katadata akan meluruskan informasi yang beredar soal hoaks vaksinasi kepada pedagang pasar tradisional di seluruh Indonesia. Metta menjelaskan beberapa alasan memilih pedagang pasar sebagai target utama penyebaran informasi yang benar mengenai vaksinasi Covid-19.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement