Covid-19 Varian Delta di Indonesia Capai 4.732, Terbanyak di Jakarta

Rizky Alika
15 November 2021, 13:40
varian Delta, covid-19, Jakarta
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/nz
Warga melintas di samping papan elektronik tentang COVID-19 di Kawasan Jalan Sudirman, Jakarta, Kamis (11/11/2021).

Covid-19 varian Delta masih terus meningkat di Tanah Air. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan mencatat, total varian asal India itu mencapai 4.732 varian dengan jumlah terbanyak di DKI Jakarta.

Temuan tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan whole genome sequencing sebanyak 8.578 sekuens pada Januari-13 November 2021.

Jumlah kasus Delta di Jakarta mencapai 1.278 kasus atau sebanyak 27% dari total kasus Delta di Tanah Air. Kasus Delta di Jakarta juga setara 50,6% dari total varian Delta yang ditemukan di Jawa mencapai 2.525 kasus.  Jumlah kasus Delta di Jawa itu naik 16,68% dibandingkan pada data 17 Oktober lalu sebanyak 2.164 kasus.

Selain Jakarta, varian Delta ditemukan di Jawa Barat sebanyak 757 kasus, di Kalimantan Timur sebanyak 393, dan di Jawa Tengah sebanyak 309. Adapun jumlah varian Delta di Bali mencapai 134 kasus dan di Sumatera terdapat 714.

Total varian Delta di Kalimantan mencapai 648 kasus, Sulawesi 365, Maluku 86, Nusa Tenggara Barat 66, Nusa Tenggara Timur 102, dan Papua 92 kasus.



Selain varian Delta, Balitbangkes melaporkan virus corona varian Alfa B117 asal Inggris sebanyak 76 kasus. Kemudian, ada pula varian Beta B1351 asal Afrika Selatan sebanyak 22 kasus.

Varian Delta dianggap sebagai biang keladi peningkatan kasus Covid-19 di beberapa negara. Oleh sebab itu pemerintah masih mewaspadai potensi lonjakan penularan dari mutasi tersebut.

Saat ini, pemerintah tengah mewaspadai mutasi dari varian Delta, yaitu varian Delta Plus AY.4.2. Varian tersebut sudah masuk di beberapa negara tetangga, seperti Malaysia dan Thailand.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, varian Delta Plus 15% lebih ganas dibandingkan varian yang sudah ada. Untuk itu, pemerintah ingin mengantisipasi perkembangan virus Covid-19 tersebut.

Upaya antisipasi dilakukan dengan membuka kemungkinan karantina kembali diperpanjang. "Bukan tidak mungkin nanti kalau orang datang dari luar, yang kita bisa lakukan mungkin karantinanya naik jadi tujuh hari," kata Luhut dalam konferensi pers daring, Senin (8/11).

Namun, Koordinator PPKM Jawa-Bali itu meminta masyarakat tak memberikan cap inkonsisten terhadap pemerintah dalam penanganan Covid-19. "Jangan nanti dikatakan (kebijakannya) bolak-balik. Tidak sama sekali. Kami sangat hati-hati," ujar dia.

Reporter: Rizky Alika
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...