Antrean Panjang Masuk Karantina, Luhut Minta yang Berduit Pilih Hotel

Rizky Alika
20 Desember 2021, 17:27
karantina, wisma atlet
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Sejumlah tenaga kesehatan berjalan dengan membawa barang pribadinya keluar dari Rusun Pasar Rumput, Manggarai, Jakarta, Kamis (2/9/2021).

Pemerintah mengakui terjadinya penumpukan penumpang pesawat yang datang dari luar negeri sehingga menyebabkan antrean panjang mendapatkan fasilitas karantina kesehatan. Antrean masuk karantina tersendat setelah Wisma Atlet ditutup atau lockdown setelah salah satu petugasnya terkonfirmasi terpapar varian Omicron.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan angka kedatangan dari luar negeri mencapai 4.000 per hari, sehingga terjadi antrean untuk mendapatkan fasilitas karantina dari pemerintah. Untuk itu, Luhut mengimbau mereka yang memiliki dana atau berduit sebaiknya memilih karantina di hotel dengan menggunakan dana pribadi.

"Jangan yang belanja ke luar negeri mau untung masuk ke situ (karantina pemerintah), mereka harus masuk ke hotel," kata Luhut dalam konferensi pers, Senin (20/12).

Koordinator PPKM Jawa-Bali itu menegaskan pengguna wisma karantina harus sesuai dengan kriterianya. Ia tidak ingin orang yang mampu menggunakan fasilitas karantina yang gratis.

Luhut mengatakan dia menerima laporan beberapa orang enggan karantina di hotel karena harus membayar. "Ini kita ambil tindakan orang-orang yang melakukan semacam ini," ujar dia.

Ia juga meminta masyarakat untuk mengikuti ketentuan karantina. Pemerintah pun akan terus memonitor pergerakan masayarakat. "Saya mohon masyarakat perhatikan ini. Tidak ada urusuan suku, pangkat. Kita semua sama dengan penyakit ini," katanya.

Advertisement

Isu penumpukan masuk fasilitas karantina ini terekam oleh seorang WNI yang baru tiba dari luar negeri. Dia  membuat video yang beredar WhatsApp,  mengeluhkan penumpukan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta.

Pembuat video menyebutkan dia membuat video pukul 04.00 WIB dan sudah menunggu masuk karantina kesehatan sejak sekitar pukul 18.00 WIB sejak sehari sebelumnya.  Dalam video itu, perekam yang bersuara perempuan itu menyatakan baru pulang jalan-jalan dari luar negeri. "Tadi ada yang menawarkan masuk hotel, tapi biayanya Rp 19 juta per hari," keluh dia.

Menambah Tempat Karantina

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan Rumah Susun (Rusun) Nagrak di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, sebagai tempat karantina bagi Warga Negara Indonesia (WNI). Tempat ini disediakan untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan tempat karantina setelah pemerintah memberlakukan kebijakan lockdown (isolasi) di Wisma Atlet.

"Kami siapkan tempat-tempat karantina, seperti sebelumnya, juga menyiapkan rumah sakit, berbagai fasilitasnya, tenaga kesehatan, tempat tidur, tempat karantina semua sudah disediakan," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Senin, dikutip dari Antara.

Riza menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta akan mengikuti kebijakan yang menjadi keputusan Satgas Covid-19 untuk mengantisipasi penyebaran Omicron.

Politisi Partai Gerindra itu juga menekankan bahwa jumlah kasus varian baru Covid-19, Omicron, meningkat dua kali lipat di 89 negara di dunia, termasuk Indonesia.

"Tidak terkecuali di Indonesia, maka dari itu kami mengajak semuanya untuk hati-hati, waspada, jangan kendor, jangan euforia, jangan anggap enteng, mari kita laksanakan protokol kesehatan secara baik," katanya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan Rusun Nagrak Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, sebagai tempat karantina 10 hari bagi Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan tempat karantina.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, Rusun Nagrak akan disiapkan beberapa tower untuk antisipasi pasien jika di Wisma Atlet dan Rusun Pasar Rumput penuh. "Rusun Nagrak itu ada 3.500 tempat tidur. Itu per Senin (20/12) bisa dioperasionalkan," kata Suharyanto.

Reporter: Rizky Alika
Editor: Yuliawati

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement