SMRC: Elektabilitas PDIP Tertinggi, Naik Dibandingkan Pemilu 2019
Hasil survei Saiful Mudjani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP sebagai partai politik dengan elektebilitas tertinggi. Setelah PDIP menyusul Partai Golkar dan Partai Gerindra.
Survei SMRC yang berlangsung periode 8 Desember sampai 16 Desember 2021, responden paling banyak memilih PDIP yakni 25,2% bila pemilihan umum dilaksanakan saat survei berlangsung. Kemudian Golkar dengan elektabilitas 11,2% dan Gerindra 10,8%.
"Bila melihat trennya dalam dua tahun terakhir ini PDIP stabil berada di puncak," kata Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas dalam diskusi virtual pada Selasa (28/12).
Partai yang menempati urutan keempat yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan elektabilitas 8,4% diikuti Partai Demokrat (6,2%) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang meraih 5,1%.
Adapun deretan partai yang masih belum mencapai ambang batas parlemen atau Parliamentary Threshold 4% yakni NasDem (3,4%), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) (2,7%), Partai Perindo (2%) dan Partai Amanat Nasional (PAN) (1,8%).
Temuan dalam survei tersebut kemudian dibandingkan dengan dengan perolehan Pemilu 2019. Hanya PDIP yang mengalami peningkatan signifikan dari perolehan Pemilu 2019 sebesar 19,3% dengan hasil survei yang menunjukkan 25,2%.
"Partai-partai lain saat ini masih berada di bawah perolehan Pemilu 2019," ujar Sirojudin.
Kemudian terdapat tiga parpol yang justru menurun dukungannya dibandingkan hasil Pemilu 2019. Ketiga parpol tersebut yakni PKS turun 3,1%, NasDem turun 5,7% dan PAN turun 5%.
Sedangkan Golkar, Gerindra, PKB, Demokrat dan PPP tidak mengalami perubahan.
SMRC menggunakan metode multi-stage random sampling dari 2.420 responden dalam survei ini. Populasi yang dipilih dalam survei ini adalah seluruh warga indonesia yang sudah memiliki hak pilih dalam Pemilu, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih atau sudah menikah.
Response rate dalam survei ini mencapai 2062 responden atau 85% dari total populasi. Margin of error dalam survei tersebut diperkirakan 2,2% dengan tingkat kepercayaan yang mencapai 95%.