Sempat Alami Blackout Listrik, Bagaimana Produksi Blok Rokan?

Image title
4 Februari 2022, 17:24
blok rokan
ANTARA FOTO/Aguk Sudarmojo
Ilustrasi pengeboran migas.

Pertamina optimistis target produksi Blok Rokan sebesar 180 ribu barel minyak per hari (BOPD) pada 2022 dapat tercapai.  Produksi dari blok ini sempat terganggu karena insiden pemadaman listrik (blackout) pada akhir tahun lalu.

Corporate Secretary PT Pertamina Hulu Energi (Subholding Upstream Pertamina), Arya Dwi Paramita,  menjelaskan perusahaan berupaya memenuhi target produksi Blok Rokan. Salah satunya, perusahaan akan mengebor 500 sumur di Blok Rokan.

"Pertamina tetap optimis untuk memenuhi target produksi dari WK Rokan. Upaya-upaya agresif dan massif terus dilakukan," kata Arya kepada Katadata.co.id, Jumat (4/2).

Hingga saat ini, Pertamina Hulu Rokan (PHR) telah mengoperasikan sebanyak 19 rig pengeboran. Jumlah tersebut merupakan yang terbanyak di satu wilayah kerja.

Arya mengatakan 19 rig pengeboran dapat dipenuhi dalam jangka waktu lima bulan sejak alih kelola 9 Agustus 2021. Dengan jumlah rig tersebut, sepanjang Januari 2022, pengeboran dilakukan di 31 sumur.

Tak hanya itu, optimalisasi produksi Blok Rokan juga ditempuh dengan menjaga kinerja base production. Setidaknya dari 29 rig workover atau rig kerja ulang yang beroperasi saat ini, rencananya akan ada penambahan lagi hingga 36 rig kerja ulang.

Sebelumnya, SKK Migas menyebut insiden pemadaman listrik atau blackout yang sempat terjadi di Blok Rokan pada Desember lalu telah berdampak pada kegiatan operasi produksi minyak.

Oleh karena itu, Pertamina akan menambah kegiatan pengeboran sumur pengembangan di Blok Rokan pada tahun ini untuk mengejar target produksi. Pasalnya, imbas dari pemadaman tersebut masih berdampak hingga sampai sekarang.

"Blackout akhir tahun lalu Desember ada tiang listrik yang ditabrak truk. Efeknya sampai sekarang belum bisa pulih normal," kata Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno.

Berdasarkan data SKK Migas, produksi minyak siap jual atau lifting anak usaha Pertamina pada 2021 lalu memang banyak mencatatkan rapor merah. Salah satunya yakni Pertamina Hulu Rokan (PHR), yang hanya mencapai 160.747 bph atau 97,4% dari target 165.000 bph.

Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...