Jokowi: Pemulihan Ekonomi Indonesia Hadapi Tantangan Eksternal

Rizky Alika
9 Februari 2022, 11:44
Jokowi, pemulihan ekonomi
Sekretariat kabinet/twitter
Presiden Joko Widodo mengatakan gangguan pada rantai pasok dapat memicu peningkatan inflasi secara global.

Presiden Joko Widodo optimistis tahun ini akan menjadi momentum pemulihan ekonomi. Namun, Kepala Negara menilai masih ada tantangan eksternal dalam pemulihan ekonomi tersebut.

"Pemulihan ekonomi masih menghadapi tantangan utamanya dari eksternal, seperti gangguan pada rantai pasokan," kata Jokowi dalam Mandiri Investment Forum 2022 yang dihadiri secara daring, Rabu (9/2).

Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan, gangguan pada rantai pasok dapat memicu peningkatan inflasi secara global. Tantangan lainnya, bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve atau The Fed diperkirakan melakukan normalisasi kebijakan moneter dengan lebih cepat.

Sebagai informasi, The Fed diperkirakan bakal menaikkan suku bunga acuannya lebih agresif hingga 50 basis poin atau 0,5% pada pertemuan Maret mendatang. Langkah The Fed ini akan tergantung pada kondisi inflasi beberapa bulan mendatang. 

Namun, Jokowi memastikan indikator ekonomi Indonesia mengalami perbaikan. Salah satunya, cadangan devisa hingga akhir Januari 2022 mencapai US$ 141,3 miliar.

Presiden menilai, posisi cadangan devisa tersebut membuat Indonesia berada pada posisi yang lebih baik dalam menghadapi tantangan eksternal. "Terutama normalisasi kebijakan moneter di AS," ujar dia.

Di sisi lain, inflasi nasional juga berada pada tingkat yang rendah. Pada Januari 2022, inflasi tercatat 2,18% secara tahunan. Menurutnya, kondisi ini mendorong belanja masyarakat ke tingkat yang lebih tinggi dari masa sebelum pandemi.

Selain itu, Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia memasuki zona ekspansif. Pada Januari 2022, PMI Indonesia berada pada posisi 53,7 atau lebih tinggi dari PMI ASEAN sebesar 52,7.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...